Bonchap² : Dumb & Dumber ✓

643 90 35
                                    

°•○☆○•°

Tidak terasa liburan semester pun tiba. Tentunya Sena dan teman-temannya sangat antusias. Gadis itu merasa bangga terhadap dirinya karena nilai semester pertamanya juga sangat memuaskan dan beasiswanya diperpanjang.

Setelah memberi kabar ke orang tuanya, Sena berencana untuk balik ke rumahnya dan berlibur di sana. Namun, sebelum itu dirinya memutuskan untuk bersenang-senang dulu bersama teman-temannya dan juga Jake.

Kemarin Sena sudah menghabiskan waktunya bersama Ara dan sekarang gilirannya untuk menghabiskan waktu bersama Jake.

Mereka berdua lagi berbelanja keperluan memasak di supermarket dekat apartemen Sena. Yap, Sena dan Jake akan melakukan cooking date.

"Kamu jadinya berangkat dua hari lagi?" tanya Jake sambil mendorong trolley.

Sena mengangguk dan tetap fokus mencari beberapa bumbu di depannya.

Jake langsung memasang wajah cemberut. "Beneran nih aku gak boleh nganter? hitung-hitung kenalan sama calon mertua."

Sena malah menatapnya horor. "Gak usah aneh-aneh."

"Bumbunya udah semua, ayo ke kasir." Gadis itu lantas menarik trolley yang Jake pegang, tapi laki-laki itu malah menahannya dengan wajah yang masih cemberut.

"Kenapa sih?" tanya Sena.

"Aku masih pengen lama-lama sama kamuuu." Jawabnya manja.

"Jake, nanti kan kita mau masak bareng, gimana siihh?"

"Kalo di apartemen waktunya cepet banget jalan."

"Terus gimana? masa kita gak balik-balik?"

"Jangan tinggalin aku," ujar Jake memohon.

Ekspresi Jake terlihat menggemaskan di mata Sena. Entahlah hari ini Jake lagi ada di mode manja.

"Gak ada yang ninggalin kamu, sayangg. Aku kan cuman pulang sebentar habis itu balik lagi. Kita juga masih bisa chat, telponan, vidcall-an kan?" bujuk Sena.

Jake mengangguk pelan. "But still, I'm gonna miss you."

"Gemesss banget siii?" Sena tidak kuat menahan kegemasan Jake dan lantas mencubit pelan pipi laki-laki itu, "aku berasa ngurusin bayi besar."

Namun, Jake masih saja cemberut.

"Ayo ke kasir terus kita pulang," lanjut Sena.

Jake menggeleng pelan. Dia masih ngambek.

"Yaudah kalo kamu gak mau pulang, aku pulang sendiri aja." Lanjut Sena yang ikutan ngambek sambil meninggalkan Jake. Tentu itu hanya tipu dayanya saja.

"Eh-eh Sena. Tungguin!"

Benar saja seperti dugaannya. Jake menyusul gadis itu sambil mendorong trolley.

Setelah sedikit drama di supermarket tadi, akhirnya mereka berdua sampai di apartemen Sena.

Jake dan Sena mulai mengerjakan kegiatannya masing-masing. Jake sedang memotong sayuran dan Sena sedang membersihkan daging ayam.

"Jadi sebenernya kamu pinter masak?" tanya Sena.

"Hm."
Jawab Jake singkat. Dia masih ngambek.

Sena heran. Ini pertama kalinya Jake merajuk. Padahal yang sering ngambek itu dirinya. Apakah jiwa mereka berdua tertukar?

"Jake, kalo aku bolehin kamu nginep, kamu gak bakal ngambek lagi?"

Jake yang awalnya cemberut lantas tersenyum. "Boleh?"

Challenge | Jake Shim (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang