| 09

948 174 66
                                    

°•○☆○•°

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu Sena. Hari sabtu, hari dimana dia bisa beristirahat dari dunia perkuliahannya sebentar dan bekerja di The Blooms, toko bunga milik Heeseung.

Sena tengah bersiap-siap menuju The Blooms. Tidak perlu waktu yang terlalu lama, dia cukup memoleskan riasan tipis di wajahnya, mengambil tas slempang yang sudah berisi barang-barangnya, kemudian berangkat.

Cuaca cerah pagi ini sangat mendukung suasana hati Sena. Sambil bersenandung kecil, dia melangkahkan kakinya menuju toko bunga Heeseung.

Sesampainya di sana, dia melihat Tante Sunji beserta Heeseung tengah berbincang dengan seorang perempuan. Sena merasa asing dengan perempuan itu karena dia baru pertama kali melihatnya.

"Nah ini keponakan tante udah dateng." Ujar Tante Sunji sambil memanggil Sena yang baru saja membuka pintu masuk.

"Na, kenalan dulu. Ini perempuan cantik di sebelah tante namanya Jiwoo, pegawai baru di toko kita." Sambungnya.

Sena mengulurkan tangannya dan dibalas hangat oleh Jiwoo. "Halo Kak Jiwoo, salam kenal, aku Sena."

"Hai Sena. Salam kenal juga."

"Berhubung kamu sama Heeseung sekarang udah mulai kuliah, jadi tante mutusin buat nyari pegawai baru, biar kuliah kalian ga terlalu terganggu." Sahut Tante Sunji lagi.

Sena dan Heeseung mengangguk pelan. Mereka akan sangat terbantu dengan keberadaan Jiwoo di toko bunga ini.

"Jiwoo, nanti selanjutnya kamu bisa belajar dari Heeseung atau Sena ya. Tante pergi dulu mau ada ketemuan sama temen-temen," lanjut Tante Sunji sambil berjalan keluar toko.

"Siap, Tan. Hati-hati di jalan ya." Ujar Jiwoo sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati tante!" seru Sena yang ikut melambaikan tangannya.

"Hati-hati, Ma!" ujar Heeseung. Setelah itu dia langsung memukul pelan Jiwoo, "sekarang lo langsung kerja sana! banyak orderan!" lanjutnya.

"Heh, mentang-mentang lo pemilik toko ini, seenaknya aja nyuruh gue. Kan tadi si tante bilang harus belajar dulu dari lo atau Sena," ujar Jiwoo.

"Loh kalian berdua udah saling kenal?" tanya Sena yang kebingungan.

Heeseung mengangguk, "Jiwoo itu kakak kelas gue waktu SMA. Asal lo tau, dia dulu sempet naksir sama gue."

"Yeu, fitnah lo! ga bener tuh, Na. Gue dulu sempet satu kepengurusan bareng sama dia, makanya bisa kenal. Terus dia pernah ngasih harapan palsu ke temen gue, Na. Emang sepupu lo jahat bener," ucap Jiwoo.

"Lah, dia yang ninggalin gue duluan, anjir." Heeseung tidak mau kalah.

Sena hanya bisa tertawa mendengar pertengkaran mereka.

"Udah ah. Kalau ngomongin masa lalu, nanti ga kelar-kelar. Sekarang gue belajar apa dulu nih?" tanya Jiwoo.

"Hmm.. sekarang lo belajar ngerangkai hand bouqet yang simpel dulu sama Sena. Mumpung ada yang mesan itu. Gue mau rekap pemasukan kemaren," jawab Heeseung.

"Sini aku ajarin, Kak!" Sena menuju meja kerjanya yang disusul oleh Jiwoo.

"Siap, berangkat!"

Dengan perlahan, Sena mulai mengajari Jiwoo. Sama seperti dirinya, Jiwoo sangatlah cepat memahami suatu hal baru sehingga Sena tidak perlu susah payah untuk menuntunnya. Tidak lupa, di sela-sela kegiatan itu, mereka juga berbincang mengenai banyak hal.

Challenge | Jake Shim (END)✓Where stories live. Discover now