| 06

1.1K 205 89
                                    

Permisi, numpang update lagi hihi maap kalo kelamaan

Hari ini, hari dimana Sena memulai kuliah perdananya. Saking semangatnya, dia sengaja datang lebih awal tiga puluh menit dari jam perkuliahan.

Dengan sedikit bersenandung, Sena masuk ke dalam kelasnya dan duduk di tempat yang sudah Ia targetkan kemarin. Kelas masih terbilang kosong, hanya terdapat dua sampai tiga orang saja yang baru datang.

Sena mengeluarkan binder dan juga alat-alat tulisnya. Dia sudah siap untuk belajar hari ini.

"Hai, kursi ini kosong kan? gue boleh duduk di sini?" tanya seorang mahasiswa perempuan yang tiba-tiba mendekati kursi Sena.

"Ah, iya kosongㅡloh? Ara?" ujar Sena tak percaya dengan keberadaan orang di sampingnya.

"Hi bestie! long time no see!"

Sena lantas berdiri dan memeluk tubuh sahabat kecilnya itu. "Astaga Ara! gue kangen banget sama lo!"

"Aduh, udah peluknya, Na. Sesek nih gue." Ara menepuk-nepuk tubuh Sena.

"Gue kangen banget sama lo anjir. Setelah sekian lama gue ditinggalin ke New York sama lo, akhirnya kita ketemu lagi!" ujar Sena semangat.

Iya benar, Sena sangat merindukan sahabat kecilnya yang satu ini. Mereka dulu bertetangga, tapi Ara harus meninggalkan Sena lantaran mengikuti kedua orang tuanya untuk pergi ke New York.

"Ekhem. Gue tau kalau gue ngangenin kok, Na."

Sena memukul pelan lengan Ara. "Yeu, dasar lo."

"Oh iya, gue kemaren ga ikut ospek. Makanya gue sengaja dateng lebih awal buat keliling nyari kelas."

"Ooh.. pantesan gue ga liat keberadaan lo. Emangnya kenapa lo ga ikut kemaren?" tanya Sena penasaran.

"Gue males banget ikut begituan anjir. Mendingan tidur di rumah," jawab Ara sambil terkekeh pelan.

"Hahaha.. emang kebiasaan rebahan lo ga berubah dari dulu."

"Gue ga kenal siapa-siapa di sini kecuali lo, Na." Ujar Ara.

"Sama, gue juga. Untung ada lo."

"Dasar, ansos lo masih aja dari dulu. Tapi ya Na, lo yakin ga kenal siapa-siapa selain gue di sini?" tanya Ara serius.

Tanpa berpikir panjang, Sena menganggukan kepalanya. "Hooh, serius."

"Tapi..." Ara mulai berbisik. "Cowok yang di pojok kanan tuh daritadi ngeliatin lo mulu. Gue kira lo kenal."

Sena melihat siapa yang dimaksud oleh Ara. Ah iya! dirinya hampir lupa, kemarin dia sempat berkenalan dengan cowok itu.

Sena tersenyum dan melambaikan tangannya ke cowok itu singkat.

"Bego, gue lupa. Kemaren gue sempet kenalan sama dia. Dan.. eum apalagi ya... ah iya! dia ngajakin duduk bareng, tapi lo duluan duduk di samping gue."

Posisi duduk Sena itu berada di paling ujung, persis di samping tembok, jadi hanya ada satu kursi yang berada di sebelah kanannya dan itu sudah diambil lebih dulu oleh Ara.

"Bodo amat. Gue yang duluan di sini. Lagian siapa suruh dateng belakangan?!"

"Udah udah. Perkara tempat duduk doang dimasalahin."

Challenge | Jake Shim (END)✓Where stories live. Discover now