| 29

647 113 25
                                    

[Part ini ada sedikit adegan kekerasan]

























Jangan lupa tinggalkan jejak!

°•○☆○•°

Setelah tiga puluh menit di perjalanan, akhirnya Sena sampai juga di tempat tujuannya.

"Ini ya pak. Ambil aja kembaliannya," ujar Sena kepada driver taksi online yang ditumpanginya.

"Wah.. makasih ya mbak. Oh iya, hati-hati kalo jalan sendirian di sini soalnya lumayan sepi kalo malam hari."

"Siap pak." Sena berjalan menuju restoran tempat dirinya akan bertemu dengan Yui.

Pintu restoran dibukanya dan Sena mulai mencari keberadaan Yui. Namun, setelah mencari ke sekeliling restoran, dirinya tidak juga menemukan sosok gadis itu.

Sena memutuskan untuk menelpon Yui, tapi tetap saja hasilnya sama, selalu tidak terjawab.

"Ehm, permisi kak. Apa tadi ada gadis kira-kira rambutnya sebahu dan tingginya seperti saya yang masuk ke dalam restoran ini ya kak? atau mungkin apa ada reservasi atas nama Yui?" tanya Sena kepada salah satu pegawai restoran.

"Maaf kak, kalau untuk ciri-ciri dari orang yang kakak sebutin tadi sepertinya ga ada kak... sebentar saya cek dulu ya kak, untuk reservasinya," Pegawai tersebut melirik sebentar layar komputer yang ada di hadapannya, "kalo reservasi atas nama Yui ada kak. Mejanya ada di sebelah sana." Ujarnya sambil menunjuk meja kosong yang ada di dekat Jendela.

"Oh.. yaudah deh kak, saya tunggu temen saya dulu di luar, nanti balik lagi."

Sena merasa feelingnya tidak bagus. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi keluar dari restoran dan menelpon Yui.

"Ga mungkin dong gue dikerjain lagi sama Yui?" monolognya sambil tetap menelpon.

Namun, saat berjalan mundar-mandir di depan restoran, dirinya melihat seorang gadis bersama laki-laki bertubuh kekar sedang menjauh dari restoran. Gadis tersebut seperti dirangkul paksa oleh laki-laki yang ada di sampingnya.

Kemudian gadis itu berusaha memberontak dan tanpa sengaja memperlihatkan sedikit wajahnya ke arah Sena.

"Yui?!"

Tanpa babibu, Sena pelan-pelan mengikuti Yui beserta laki-laki itu. Dilihat dari gerak-geriknya, Sena mengambil kesimpulan bahwa Yui tidak mengenal orang yang ada di sampingnya dan Sena harus menolongnya!

Walaupun sifat Yui yang sangat menjengkelkan, Sena tidak ingin gadis kecil itu celaka. Dia harus menolongnya.

Sena bersembunyi di balik tembok dan samar-samar dirinya mendengar Yui menangis.

"Hiks... tolong lepasin aku. Kamu mau berapa juta? aku bisa kasih berapapun yang kamu mau, tapi tolong lepasin aku."

Laki-laki itu tertawa mengerikan. "Diam! saya tidak butuh uang, saya hanya mau kamu, sayang."

Sena bergidik ngeri mendengar ucapan dari laki-laki itu. Dirinya melihat sekitar dan entah dari mana Sena menemukan sebuah batu bata yang tergeletak di jalanan.

Dia mengambil batu bata itu dan mulai mengumpulkan keberaniannya. "Ayo Sena. Yui perlu bantuan lo. Girls support girls."

Dengan keberanian yang cukup terkumpul, Sena berjalan maju dan melempar batu bata tadi tepat ke bagian belakang leher laki-laki itu.

Dugh!

Alhasil, laki-laki itu jatuh tersungkur dan Sena pun menghampiri Yui.

"Yui, kamu gapapa? ada yang luka?" tanya Sena khawatir.

Challenge | Jake Shim (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang