| 10

976 175 78
                                    

Buat semuanya yang udah mampir ke cerita bambi, makasih banyak atas supportnya! ayo kita lanjut~

°•○☆○•°

Sudah terhitung satu minggu Sena menjadi seorang mahasiswa di Universitas Sogang dan beberapa hari terakhir, dia tidak dikejar-kejar oleh Jake lagi.

Semenjak Ara yang membalas pesan Jake waktu itu dan Sena yang selalu menempel dengan Ara atau Heeseung kemanapun dia pergi, Sena merasa kalau Jake tidak berani dekat-dekat dengannya.

Walaupun Jake selalu memperhatikan dirinya di dalam kelas, tapi laki-laki itu tidak berani untuk sekedar mendekati Sena ataupun mengobrol dengannya lagi.

Bagus deh, gue ga dikejar-kejar lagi sama stalker gila itu, pikirnya.

Sebenarnya hal itu memang menjadi salah satu rencana Jake, hanya saja Sena tidak menyadarinya.

Jake sedang menyusun strategi matang-matang demi menyelesaikan tantangan yang diberikan mamanya. Dia sangat bertekad untuk mendapatkan mobil yang dia idam-idamkan sejak dulu itu.

Jake memang tidak terlihat mendekati Sena lagi, tapi sebetulnya dia masih setia menguntit gadis itu secara sembunyi-sembunyi. Tentunya dengan kepintaran otak dan faktor keberuntungannya, dirinya berhasil tidak ketahuan oleh si target.

Contohnya saat ini. Jake sengaja datang lebih awal ke kelasnya. Kelas masih tergolong sepi, hanya terdapat lima orang termasuk dirinya yang baru sampai. Dia memutuskan untuk duduk di deretan dua dari depan.

Setelah menentukan tempat duduk, dia segera menidurkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya dijadikan sebagai bantal. Jake tidak tertidur. Dia hanya sekedar memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya.

Tidak beberapa lama, kelas pun mulai terisi oleh beberapa mahasiswa dan tiba-tiba dia mendengar sesuatu dari deret yang berada tepat di belakangnya.

"Na, lo kayaknya pucet banget deh hari ini. Lo sakit?"

Sebuah kalimat yang berhasil Jake dengar dan menyita perhatiannya. Dia tetap berdiam pada posisinya kemudian berusaha memfokuskan indra pendengarannya.

"Gue... ga enak badan, Ra. Perut gue sakit banget nih. Tumben kayak gini gara-gara tamu bulanan." Sang lawan bicara memelankan suaranya, tetapi entah kenapa Jake bisa mendengarnya cukup jelas.

Sena lagi ga enak badan? tamu bulanan? batin Jake.

Jake sedikit demi sedikit mencerna pembicaraan dari dua perempuan yang ada di belakangnya kemudian dia baru bisa memahami situasi yang terjadi.

"Lo pulang aja ya, Na? lo lemes banget ini. Gue anter."

"Mmhmm. Lo gapapa nganterin gue? nanti telat masuk kelas."

"Gapapa elah. Bu Sona kan baik. Yuk gue anter."

"Makasih ya, Ra."

Setelahnya, Jake mendengar derapan langkah kaki kedua orang tersebut menuju pintu kelas kemudian dia mulai membenarkan posisi duduknya sambil memastikan kedua orang yang pamit pulang itu adalah Sena dan Ara.

Ternyata dugaannya benar. Satu lagi informasi yang berhasil Jake dapatkan secara tidak sengaja. Kali ini dia akan merencanakan sesuatu.

Get well soon, Sena.

• challenge - jake •

Sena terbaring lemas di atas tempat tidur apartemennya. Ini pertama kalinya dia merasakan nyeri yang sangat parah di perutnya saat tamu bulanannya tiba.

Challenge | Jake Shim (END)✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat