| 07

1K 190 57
                                    

Biar pernah update waktu weekdays ya kan sksksksk

Ayo vote dulu sebelum baca, wajib pake banget!

°•○☆○•°

Ting!

Sena meraih handphonenya yang berbunyi itu.

07.48 AM
Ara(ng)
|na, gue hari ini ijin ya
|ada arisan keluarga
|titipin absen dong ♡

You
dih, apaan|
baru masuk kuliah dah ijin aja lo|
ogah, gmw tipsen bye|

Ara(ng)
|ya gmn dong, gue dipaksa papa
|ayolah, titipin absen sekali aja
|gue traktir pizza besok

You
yeu nyuap pake pizza|
yaudah gas hehe|

Ara(ng)
|nah gt dong
|lop yu

(Read.)

Sena mendengus kesal lantaran sahabatnya itu tidak masuk kelas hari ini. Ia jadi kehilangan semangatnya.

"Duh, si Ara ga masuk kelas, mana hari ini sampe sore pula." Ujarnya kesal sambil membereskan peralatan yang mau dibawanya ke kampus.

"Na, dah siap belom? keburu telat nanti." Kata Heeseung yang tengah duduk di ruang tamu apartemen Sena.

"Iya bentar.. tunggu." Sena segera memasukan laptopnya ke dalam tas kemudian keluar dari kamarnya dan menghampiri Heeseung.

"Yok." Sena dan Heeseung menuju kampus saat itu juga.

Sementara di sisi lain, Jake dengan setia menunggu targetnya di dalam mobil yang terpakir di parkiran kampus. Sudah 45 menit dia berada di sana sambil menyantap sarapan yang dia bawa.

Jake mengembangkan senyumnya ketika dia melihat Sena keluar dari sebuah mobil bersama sepupunya. Mereka langsung berjalan menuju gedung jurusannya masing-masing. Dengan gerakan yang terburu-buru, Jake merapikan barang-barang yang akan dibawanya lalu keluar dari mobil. Kali ini rencana untuk duduk di samping Sena harus berhasil.

Dengan semangat pagi yang masih tinggi, Sena akhirnya tiba di depan kelas sambil bersenandung pelan dan Jake menyusulnya dari belakang. Sena memutuskan untuk duduk di deretan tengah dan menuju kursi yang ditargetkan. Begitu pula dengan Jake, dia mengikuti kemana langkah Sena dan duduk di sebelahnya.

"Morning sunshine!" sapa Jake setelah duduk di samping Sena.

"Anjir!" Sena terperanjak kaget saat Jake sudah berada di sampingnya, "sejak kapan lo ada di situ?"

"Sejak lo duduk tadi. Nih," Jake menaruh sebuah roti lapis dan juga susu cokelat di meja Sena.

Sena memasang raut wajah bingung. "Buat apa?"

"Buat lo lah. Biar makin semangat kuliahnya hari ini, sweety." Ujar Jake tersenyum seraya mengusap puncak kepala Sena pelan.

Sena langsung terkejut dengan perlakuan Jake dan membuat degup jantungnya semakin cepat.

Kenapa degdegan gini sih? masa segitu aja lo baper, Na? gak, gak boleh! batin Sena.

"Heh, main pegang-pegang aja lo! berantakan lagi kan rambut gue!" Sena seolah-olah merapikan rambutnya lagi. Sebenarnya tidak terlalu berantakan, hanya saja supaya dia tidak terlihat salah tingkah di depan Jake.

Challenge | Jake Shim (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang