| 16

778 133 85
                                    

°•○☆○•°

"Ayah! ayah!" teriak seorang anak perempuan yang baru saja masuk ke dalam rumah sambil mencari keberadaan sang Ayah.

"Ayah di ruang kerja, Nak."

Gadis itu lantas menuju ruang kerja ayahnya, menghampiri sosok kesayangannya itu dengan langkah yang tergesa-gesa.

"Kamu malam-malam baru pulang terus teriak-teriak kayak gitu, ada apa sayang?" tanya Ayahnya lembut sambil tetap fokus ke layar komputernya.

"Ayah, kita harus cari tau orang ini!" ujar gadis itu sambil menunjukkan sebuah foto di layar handphonenya kepada sang Ayah.

Sang Ayah yang awalnya sedang fokus dengan pekerjaan di layar komputernya, mau tidak mau harus meladeni putri bungsunya itu. Daripada melihatnya merengek dan menangis, lebih baik dia mengesampingkan pekerjaannya dulu.

"Kenapa kita harus cari tau dia, Nak? ada apa?" tanya Ayah.

"Pokoknya Ayah harus cari data cewek ini selengkap-lengkapnya! minta bantuan Om Hanjoo buat cari informasi cewek ini!" jawab gadis itu rewel sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Okay, Okay. Ayah bakal minta bantuan Om Hanjoo, tapi Ayah juga harus tau dulu kenapa kamu nyari tau info tentang orang ini. Karena ga segampang itu minta bantuan dia, Yui." Ujar Tuan Choi alias Sang Ayah sambil berusaha menenangkan putrinya.

"Soalnya dia udah ngerebut Kak Jake dari aku, Ayah! huaa...! dia ga boleh ngambil Kak Jake! Kak Jake punya aku!"

Benar saja, Yui mulai menangis sesenggukan, sementara Sang Ayah hanya bisa menenangkan putri bungsu kesayangannya.

"Tenang dulu ya, sayang. Udah dulu nangisnya. Mungkin dia cuman temen kampusnya Jake," ujarnya sambil memeluk Yui dari samping.

"Hiks.. padahal aku udah bilang sama Kak Jake kalau temenan sama cowok-cowok aja, tapi tadi dia malah keluar sama cewek, ih, kenapa sih dia ga mau dengerin aku?!" jawab Yui.

Tuan Choi cukup terkejut dengan perkataan Yui tadi. Menurutnya, putrinya ini sudah kelewat batas.

"Kamu ga boleh kayak gitu, sayang. Membatasi pertemanan orang itu ga baik. Kalau kamu yang dilarang kayak gitu gimana? ga nyaman kan? mungkin tadi mereka lagi nugas bareng aja. Hei, udahan dong nangisnya."

"Ayah gimana sih?! kenapa malah ngebela dia?! pokoknya aku gamau tau, Ayah harus cariin data cewek itu! aku ga akan makan dan keluar kamar sebelum Ayah dapetin informasi dari cewek itu!" Yui melepaskan pelukan dari Sang Ayah dan langsung pergi menuju kamarnya.

Blam!

Yui membanting pintu kamarnya sangat kencang, sementara Sang Ayah hanya bisa menghela napas panjang.

Pria paruh baya itu akhirnya memutuskan untuk mengambil handphonenya dan mencari kontak seseorang lalu menelponnya.

"Hallo Tuan Choi! tumben sekali Anda menelpon, ada apa?"

"Saya butuh bantuan Anda."

• challenge - jake •

Jake dan Sena sudah berada di depan The Blooms. Waktu masih tersisa dua menit lagi sebelum gaji Sena dipotong oleh Heeseung.

Jangan tanya Jake seberapa cepat mobilnya melaju tadi, sampai-sampai Sena merasa jantungnya akan copot karena kecepatannya yang di luar nalar.

"Okay, udah sampe. Masih sisa dua menit!" Jake keluar dari mobilnya dan hendak membukakan pintu penumpang. Sedangkan, Sena masih tidak menjawab. Dia berusaha menetralkan jantungnya akibat perjalanan tadi.

Challenge | Jake Shim (END)✓Where stories live. Discover now