CHAPT 1

5.6K 488 1
                                    


Nih buat kalian yang mager ke cerita sebelah aku updatein disini. Vote dulu biar gak lupa.





"Eleanor!"

Lucia berbalik badan mendengar suara Drake. Sudah dua tahun ini dewa kegelapan itu tidak lagi bertandang ke istananya.

"Drake! Kau, apa yang kau lakukan disini?"

Pria bersetelan serba hitam itu lantas menjajari langkah Lucia.

"Ingin melihat Valerie. Aku merindukannya," lirihnya

Lucia menoleh "bukankah kau sudah merelakannya?"

Drake mengangguk "benar. Tapi apa tidak boleh aku merindukannya?"

"Kalau kau memang tidak rela kenapa memaksakan sesuatu yang berpotensi menyakiti dirimu sendiri, Drake?"

"Aku hanya ingin melihat Vale bahagia, terus tersenyum. Itu saja,"

"Aku sudah mengamati Vale dan Gale selama beberapa waktu dan ku pikir Vale lebih bahagia dengan Gale dari pada denganku,"

"Kau memutuskan itu tanpa berbicara denganku?"

Langkah Drake terhenti ia lantas menoleh pada Lucia, menatap gadis itu tepat pada iris gelapnya. "kau sendiri yang bilang kalau aku harus menerima apapun keputusan Vale kedepannya. Dan kau sendiri yang berkata bahwa menjadi orangtua tidak membuatmu memiliki kendali atas hidupnya,"

Lucia menghela nafas lalu mengangguk "tapi dalam kasus ini, kau sendiri yang memutuskan. Kau menyimpulkan sesuatu yang belum terbukti benar,"

"Bagaimana kalau sebenarnya Vale menyukaimu? Bagaimana kalau seandainya apa yang kau lihat itu hanya ilusi yang timbul karena rasa sakitmu?"

"Kau bahkan tidak pernah bertanya pada Vale tentang hubungannya dengan Gale."

Drake terdiam mencerna ucapan Lucia. Memang, ia tidak pernah bertanya pada Valerie tentang Gale. Apa Vale lebih menyukai Gale, apa Vale ingin memiliki komitmen dengan pemuda itu. Drake sama sekali tidak pernah bertanya masalah itu.

Ia hanya melihat dari kejauhan, Vale yang tertawa lepas dengan Gale. Nyaman dengan Gale. Hingga akhirnya ia memutuskan dengan sendirinya merelakan Vale untuk Gale.

Semudah itu, secepat itu, seperti tanpa perjuangan. Drake juga tidak membicarakannya dengan Lucia. Setelah menemui Gale malam itu Drake langsung kembali ke dunia bawah. Kembali pada tugasnya yang berhubungan dengan jiwa jiwa mati. Seperti jiwanya yang turut tersegel karena harus pergi tanpa mengatakan apapun pada Vale.

Lucia tidak tahu harus menyebut Drake dengan apa. Mau dibilang pengecut tapi pria itu sudah banyak berkorban untuk Vale. Mau di bilang gentleman tapi kok gak berjuang atas rasa yang telah ia pikul sendirian selama ini.

Drake mendesah berat "mungkin benar aku mengambil kesimpulan hanya dari satu sudut pandang. Itu egois, tapi aku tidak ingin memaksakan sesuatu yang memang tidak seharusnya aku dapatkan, Eleanor. Apa kau tidak tahu?" Dahi Drake berkerut-kerut halus.

"Ya sudah ini masalahmu dengan Vale dan Gale. Kau boleh membicarakannya dengan Vale nanti, jangan sekarang ia sedang sakit,"

"Sakit?" Bola mata Drake membola mendengar kata sakit "sakit apa?"

"Bahunya terkena anak panah beracun," kata Lucia pelan sambil menghela nafas

"Racun apa?"

"Deathwoods."

"APA?!" Drake berseru lantang.

Ia seketika hilang kendali dan langsung melesat mencari keberadaan Valerie. Itu tidak susah bagi Drake, hanya dalam lima detik ia telah tiba di ruang kesehatan.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang