E P I L O G U E

1.9K 155 16
                                    

E P I L O G U E

MATE FROM THE DARK

SONG—PAMUNGKAS TO THE BONE


Di suatu malam yang hening, ditemani sinar bulan purnama dan kemerlip cahaya bintang, Drake merenung di balkon kamarnya.

Memutar balik semua perjalanan hidupnya sampai tiba dititik ini. Drake merasa bersalah pernah menghukum Vale dengan mendiamkan gadis itu sampai sebelas tahun lamanya.

Dulu, Drake sendiri yang berkata dan menyuruh Vale untuk menikah dengan Gale, menikmati hidup karena pada akhirnya nanti Vale tetap kembali kepadanya apapun yang terjadi.

Lalu begitu Vale sungguhan menikmati hidupnya sampai terbawa suasana duka atas kematian sang suami, gantian Drake yang tidak terima.

Memang apa salahnya jika waktu itu Vale meneriakinya karena membawa Gale?

Semua orang berduka pasti kalut, jangankan untuk melogika suatu hal, memikirkan diri sendiri saja kadang tidak sempat. Apalagi waktu itu Vale melihat dengan matanya sendiri saat Gale sekarat dan dibawa oleh Drake ke alam baka. Siapa yang enggak histeris?

Kerap kali Drake merenung tiap malam untuk apa dia mendiamkan Vale sampai selama itu. Kepuasan apa yang Drake dapatkan dari menyiksa batin Valerie? Tidak ada! Drake tidak mendapatkan apapun selain rasa marah yang setiap detik membelenggu hatinya.

Ketika ego bertahta, di saat itulah Drake tak berdaya.

Mungkin, mungkin saja Valerie memang salah karena tak bisa menerima kepergian Gale sampai mengaitkan kedudukan Drake di dunia dewa hingga akhirnya masalah yang cenderung sepele itu berbuntut panjang.

Vale hanya berpikiran, dia tak pernah merendahkan dirinya sendiri di hadapan orang lain. Jika dia sampai melakukannya berarti ia merasa sudah benar-benar buntu.

Masalah makin berlarut-larut karena Vale tetap penasaran kenapa Drake tak mendengar permohonannya waktu itu. Tanpa Vale mau tahu apa yang Drake hadapi dari mengulur kematian Gale.

Andai Drake terlambat sedikit saja atau menuruti permohonan Vale, akan sungguhan terjadi perang besar antara Gerard dan Drake. Dua penguasa dunia bawah yang sama-sama keras kepala.

Dan hal itu akan semakin rumit jika Athena sampai tahu. Dia tak mungkin diam saja, walaupun sedikit, Athena pasti akan ikut turun tangan.

Drake mendongakkan kepala, membuang napas kasar seraya menyugar rambut hitamnya ke belakang. Netra Drake bergeser melirik sebotol arak beras pemberian Nayuta sore tadi.

Ya, pria tua itu ternyata masih hidup. Drake ragu jika Arthur memberikan keabadian untuk Nayuta dan istrinya. Tapi entahlah, Drake tidak peduli.

Seumur-umur Drake tidak pernah tahu bagaimana rasa alkohol. Orang lain berkata cairan itu memabukkan. Tapi bagi Drake, ia tak perlu repot-repot menyiksa tubuhnya dengan menenggak cairan itu jika tujuannya hanya ingin mabuk.

Karena, Valerie saja sudah seperti alkohol dan narkotika. Candu juga memabukkan. Gadis itu benar-benar membuat Drake menggila. Meski Vale tidak melakukan apapun, Drake bisa gemas sendiri melihatnya.

Film dokumenter itu masih terus berlanjut, sekarang kita berpindah ke scene di mana Vale dan Drake sedang dalam suasana hati paling baik setelah mendapat kabar bahwa Josephine ingin bertemu dengan Drake.

Usai dari istana, Drake dan Vale melakukan sesi pillow talk sebelum tidur. Drake mengumpulkan keberanian untuk menguak kenangan lama karena dia juga penasaran.

Setelah sekian lama berpikir, akhirnya kalimat itu keluar juga dari mulutnya.

"Val, kenapa kau waktu ini ingin menerima dan menikah dengan Gale?"

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now