CHAPT 2

3.2K 356 30
                                    

Setelah berhasil meluluhkan amarah Drake, Valerie mengajak mereka kembali ke kastil untuk mengobati Gale yang terluka parah karena di seret Drake tadi.

Vale duduk di pinggir ranjang sambil mengobati Gale, sedangkan Drake bersandar di pintu kamar memperhatikan keduanya. Tangannya terlipat di depan dada, matanya menatap lurus-lurus.

Tangan kecil Vale telaten menyeka darah di lengan dan kaki Gale hingga dia lupa bahwa dia adalah seorang dewi, bisa menyembuhkan luka dengan kekuatannya.

Tapi semua ini Vale lakukan karena ia terbiasa dengan perlakuan Gale kepadanya. Pemuda itu memperlakukannya seperti manusia pada umumnya, bahkan ketika Vale pernah jatuh di hutan waktu berburu, Gale mengobati Vale dengan obat merah dan herbal buatannya. Padahal tanpa Gale obati, luka itu akan sembuh dengan sendirinya.

Drake menghela nafas perlahan kemudian melangkah mendekati Gale dan Valerie. "Minggir, Vale!" Kata Drake

Vale menoleh dengan sorot mata polosnya "kenapa?"

"Kubilang minggir!" Ulang Drake penuh penekanan.

Vale hanya mengangguk kemudian berdiri. Sekarang gantian Drake yang duduk di pinggir ranjang itu.

Gale diam saja tidak berani menatap Drake. Masih terbayang di pelupuk matanya wujud dewa Drake yang amat mengerikan.

Drake mengambil sebelah tangan Gale, telapak tangannya melayang di atas luka Gale. Pria itu memejamkan matanya sebentar. Detik dimana Drake membuka matanya, saat itu juga seluruh luka di sekujur tubuh Gale menutup sempurna tanpa bekas, tanpa cela.

Vale tersenyum melihat hal itu. Menurutnya Drake masih bertanggungjawab akan perbuatan buruknya. Meski kelihatannya agak gak ikhlas sih, tapi Vale seneng liatnya. Yah kalau gini gimana gak makin cinta nih anaknya Pak Yoshi.

"Terimakasih," gumam Gale

Drake berdiri "jangan mengulangi kesalahan yang sama. Apa yang aku katakan waktu itu sungguhan. Aku bukan makhluk yang suka bercanda!" Ujar Drake mengingatkan Gale tentang pembicaraan mereka berdua dua tahun yang lalu.

"Baru dua tahun saja sudah tidak becus. Kalau seperti ini bagaimana caranya aku bisa mempercayakan Valerie sepenuhnya kepadamu. Gale Raregroove?"

"Aku minta maaf," ujar Gale, ia melirik Vale dengan ekor matanya. Ingin mengucapkan ribuan kata terimakasih pada gadis itu karena telah menyelamatkannya tadi.

Valerie rela berbohong didepan Dewa Kegelapan demi melindunginya. Kalau sudah begini jelaskan bagaimana caranya agar Gale tidak jatuh hati pada gadis itu.

Sekalipun berulang kali Drake berkata merelakan Vale untuknya. Tapi Gale tetap merasa kecil berdiri diantara mereka. Terutama Drake yang tidak bisa ia tandingi.

Mereka-Drake dan Valerie adalah pasangan yang serasi di mata Gale.

Drake adalah dewa dan Gale hanya manusia biasa. Apa yang harus Gale lakukan kalau memang Vale memilihnya nanti. Hah, Gale tidak bisa membayangkan hal itu. Selalu berhasil membuatnya berkecil hati. Tidak percaya diri.

Netra Gale bergeser melirik Drake. Astaga pria itu, berdiri tegak tanpa rasa takut sedikitpun. Auranya sebagai dewa menguar kuat. Drake benar-benar bukan saingannya.

Si manusia biasa yang bersaing dengan dewa?

Takdir kadang sesuka hati mempermainkan makhluknya.

"Luka mu sembuh, tapi tidak dengan rasa sakit di badanmu. Itu peringatan karena telah berani membiarkan Valerie terluka." Drake berkata dengan nada kelewat tenang sedangkan Gale sudah panas dingin mendengarnya.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now