EXTRA CHAPT-DEATH PRISON

1K 120 22
                                    


EXTRA CHAPT

Bella keluar dari kamar asrama dengan tiga orang temannya setelah berganti seragam. Hari ini mereka ada jadwal latihan fisik. Latihan fisik di akademi meliputi: jalan jongkok, lari zigzag, merayap di bawah tali berduri dan masih banyak lagi. Lalu setiap bulannya akademi mengadakan simulasi perang.

"Kau, kenapa tidak mengatakan kalau Harvey itu kekasihmu, Bell?" Reina menggerutu, melirik Bella tajam. Baru-baru ini dia tahu bahwa laki-laki yang amat dia sukai ternyata adalah kekasih temannya.

Dan bodohnya Reina pernah merengek pada Bella minta dijodohkan sama Harvey.

"Iya, kenapa tidak pernah cerita?" Grace menyambung

"Untung aku tidak suka-suka sekali," Joanne merasa bersyukur karena tak terlalu terobsesi dengan Harvey seperti Reina.

"Mana udah dua tahun lagi," Reina masih tampak tak terima.

Bella tertawa pelan mendengar celoteh temannya terutama Reina sebagai pihak paling getol minta dijodohkan dengan Harvey.

"Privasi," Bella menyahut pendek

Reina memukul pelan lengan Bella sambil mengerucutkan bibirnya "kau itu apa-apa privasi, kalau sudah begini aku yang malu."

Mengingat sedikit dia pernah caper pas Harvey datang menjemput Bella dan Sean. Mana capernya enggak banget lagi, pura-pura terkilir. Meski begitu Bella tetap nyuruh Harvey buat gendong Reina bawa ke kamar asrama. Padahal dia tahu kalau Reina bohong.

"Ouh mau ditaruh mana mukaku," gadis berambut merah itu menutupi wajahnya menggunakan dua tangan.

"Lagi pula kau terobsesi sekali dengan Harvey," kata Grace.

Reina melotot pada Grace "kau juga, Grace. Kau juga pernah minta dikenalkan dengan Harvey." Gadis itu tak terima karena di pojokkan.

"Tapi aku kan tidak sampai cari perhatian sepertimu," Grace menjulurkan lidahnya kemudian berlari sebelum mendapat pukulan maut dari seorang Reina Wilson.

Galak tawa Bella memenuhi lorong panjang yang telah sepi dari aktifitas murid karena semua telah berada di hutan belakang sekolah.

******

Lagi-lagi nama Gracia Oswald keluar sebagai peraih point tertinggi dilatihan fisik kali ini. Disusul oleh Bellatrix lalu Sean diurutan ke tiga. Selisih nilai Bella dengan Grace hanya 0,5.

Tadi, Bella sempat tersandung kaki sendiri saat lari zigzag. Andai tidak, hari ini Bella akan keluar diurutan pertama. Meski begitu Bella tak berkecil hati apalagi sampai membenci Grace karena kalah terus berturut-turut.

Pun dengan Grace yang tak merasa tinggi karena bisa mengalahkan keturunan dewa seperti Bella dan Sean.

Sekarang mereka berempat-Bella, Grace, Reina dan Joanne tengah duduk di bawah pohon setelah menenggak habis satu botol air mineral.

Mereka santai karena setelah latihan fisik tidak ada kelas lagi. Jadi bisa langsung membersihkan diri kemudian istirahat.

Bella mendongakkan kepalanya, merasakan semilir angin sore yang menerpa wajahnya. Terasa dingin karena tubuhnya berkeringat banyak.

"Grace!" Joanne memanggil Grace yang duduk di samping Bella melakukan hal sama dengan gadis berambut brunette itu.

"Apa, Jo?"

"Kau menang berturut-turut mengalahkan Bella. Bagaimana rasanya?"

Grace diam sebentar sebelum menjawab pertanyaan itu, dia tengah merangkai kata sekiranya tak menyinggung perasaan Bella.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now