CHAPT 7

1.2K 141 13
                                    

MATE FROM THE DARK


Song-Ateez turbulence



"Gale!"

Valerie dan Gale sekarang berada di dalam sebuah kedai yang tidak jauh dari taman kota.

Nih kedai kayak cafe gitu ya modelnya.

Gale mengajak kesana karena kedai itu cukup terkenal dan coklat panas di sana menjadi menu paling di cari ketika musim dingin.

Mereka berdua duduk di pinggir jendela, atas permintaan Valerie yang pengen lihat salju turun.

Gale menoleh setelah melepas mantelnya, laki-laki itu duduk didepan Vale. "Kenapa?"

"Apa kau sungguhan dengan ajakanmu tadi?" Tanya Vale pelan, takut menyinggung perasaan Gale.

Mata Gale memicing "apa aku terlihat bercanda tadi?"

Valerie menggerakkan kakinya dengan gelisah. Ia sangat tidak menyangka jika Gale bergerak secepat ini. Lebih cepat dari Drake bahkan.

"Kau tentu tahu bahwa aku sangat mencintai Drake, kan?"

Gale mengangguk "ya aku tahu. Ku pikir semua bisa berubah seiring berjalannya waktu," ujar pemuda itu

"Kalau tidak bagaimana?"

Pandangan Gale jatuh pada netra kelabu gadis itu. Entah kenapa pertanyaan Valerie berhasil membuat rasa kepercayaan dirinya sedikit menguap.

"Aku sanggup mencintaimu sendirian selamanya. Ini perasaanku jadi urusanku. Kau tidak perlu ikut-ikut." Gale berusaha menguatkan dirinya sendiri.

"Membalas atau tidak itu hakmu. Yang penting perasaanku tersampaikan agar tidak ada beban yang ku pendam lagi,"

Valerie terpana "sungguh? Kau sanggup hidup selamanya dengan orang yang tidak memiliki rasa padamu?" Vale memiringkan kepalanya, menatap Gale yang tiba-tiba gelisah.

"Kalau aku tidak sanggup, Gale. Mau sekuat apapun," Vale menggeleng "hidup selamanya dengan orang yang memiliki perasaan berbeda adalah neraka."

Gale tersenyum tipis, mengusir pedih di hatinya akan ucapan Valerie yang amat realistis. "Selama ini aku bisa. Jadi ya ku yakin tidak ada yang tidak mungkin,"

"Apapun balasanmu nanti aku akan tetap menerimanya dengan lapang." Gale mempertegas bahwasanya ajakannya menikah bukan omong kosong.

Bukan sekelebat perasaan anak muda yang ingin cepat-cepat halal. Gale tidak seperti itu.

Jika di bandingkan dengan Aaron, dia sangat jauh berbeda. Wajah boleh mirip, tapi sifat sama sekali tidak ada yang menurun.

"Tapi kau jangan berpikir aku seperti ini karena ingin mengalahkan Drake atau apapun. Perasaanku memang sungguhan," ujar Gale

"Apa ungkapanku membuatmu terbebani, Vale?" Pandangan Gale yang teduh berhasil membuat Vale tidak berpaling untuk menatap laki-laki itu.

"Aku minta maaf jika membuatmu terbebani. Tolong jangan di pikirkan terlalu serius. Aku tidak membutuhkan jawabanmu sekarang juga. Aku tahu berat bagimu,"

Vale menggeleng "tidak. Aku tidak merasa terbebani karena ungkapanmu."

Sejenak pembicaraan mereka harus terjeda karena seorang pelayan kedai datang membawa pesanan mereka. Valerie memesan coklat panas hasil rekomendasi Gale, sedangkan laki-laki itu memesan teh hijau tanpa gula seperti biasanya.

Tangan Valerie mengangkat cangkir berisi coklat panas tadi lalu mendekatkannya ke hidung. Ia hirup dalam-dalam aromanya yang harum. Vale tidak pernah mencium aroma coklat panas senikmat ini sebelumnya.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Onde histórias criam vida. Descubra agora