MATE FROM THE DARK [END ✔️]

CHAPT 22

MATE FROM THE DARK

"Drake!"

Tanpa Drake menoleh pun ia tahu suara siapa yang memanggil namanya. Pria itu tetap memandang ke depan ke arah hamparan lautan yang maha luas.

"Apa yang kau lakukan disini?" Nyx bertanya setelah berdiri menjajari Drake. Tinggi mereka hampir setara.

"Menunggu Thala selesai berbicara dengan raja siren perihal kawanan siren yang melarikan diri kapan hari," Drake menjawab datar, seperti biasanya.

"Manusia yang berdiri di dermaga, Harvey, kan?" Nyx menoleh sebentar "lalu cairan apa yang dia buang ke laut waktu itu?"

"Deathwoods,"

"Deathwoods?" Nyx terkejut "bagaimana bisa? Maksudku untuk apa dia membuang deathwoods ke laut? Bukankah cairan itu hanya bisa di gunakan untuk menyegel jiwa?" Perempuan itu tampak tak paham dengan konsep racun dewa kematian.

Drake membuang napas kasar "ya jujur saja aku tidak paham Harvey tahu dari mana kalau Thala mengurung kawanan siren karena mereka mengganggu para pelaut legal. Dia membuang racun itu untuk membebaskan para siren,"

"Di tangan Dewa Gerard, deathwoods hanya bisa digunakan untuk menyegel jiwa karena deathwoods diciptakan dan difungsikan hanya untuk itu. Tapi di tangan yang salah, deathwoods bisa digunakan untuk apapun yang mengarah ke hal negatif,"

"Meracuni orang bahkan membuka kunci gerbang dimensi siren yang harusnya hanya bisa di buka oleh Thala sendiri."

"Tapi kenapa Thala bisa tidak tahu bahwa yang membuat gerbang itu terbuka adalah racun deathwoods?"

"Deathwoods dan air garam itu bermusuhan. Maka setelah deathwoods selesai dengan misinya, air laut akan langsung melarutkan aroma dan energinya,"

Nyx dibuat ternganga dengan penjelasan Drake. Ia sungguh baru tahu bahwa tanaman milik dewa kematian itu sangat mengerikan jika berada ditangan orang yang salah.

Perempuan itu lantas melipat kedua tangannya didepan dada "dan sekarang Harvey berada di pegunungan Nuvoleon. Kau tidak ingin menangkapnya?"

Drake menggeleng "biarkan saja dia puas bermain-main. Sebentar lagi aku juga turut mengikuti permainannya," pria itu tersenyum miring

Nyx menghela napas "kau sedang mengulur waktu namanya, Drake. Kalau bisa ditangkap sekarang kenapa tidak sekarang?" Perempuan itu mengernyit dalam. Bingung dengan jalan pikiran Drake yang sukar di tebak.

Drake memutar tubuhnya menghadap pada Nyx, menatap obsidian yang jauh lebih gelap dari miliknya.

Beberapa dewa bahkan ibunya sendiri—Athena mengatakan bahwa Nyx adalah saudarinya. Tapi Gerard tidak pernah mengakui Nyx sebagai anak. Gerard menegaskan bahwa anaknya hanya Drake, pria penguasa dunia bawah itu selalu berkata bahwa Drake adalah putra tunggalnya yang berarti Drake tidak memiliki saudara.

Drake juga tidak paham kenapa Gerard enggan mengakui Nyx sebagai anak. Dan Drake juga tidak tahu siapa ibu dari sang Dewi penguasa malam ini.

Keknya om Gerard tuh pernah one night stand sama cewek deh makanya Nyx gak diakuin anak.

Tapi ya demi apapun Drake tak peduli akan itu semua. Mau memiliki saudara atau tidak sama sekali tidak mempengaruhi kelangsungan hidupnya sebagai dewa kegelapan.

Mau memiliki saudara atau tidak Drake tetaplah Drake yang brutal.

"Jangan sampai makhluk itu menghasut ayahmu terlebih dahulu, Drake." Nyx melanjutkan, rambut hitam panjangnya berterbangan terkena angin pantai.