CHAPT 26

1K 95 5
                                    

MATE FROM THE DARK


SONG—PASSENGER LET HER GO




Lima detik lalu Lucia masuk kedalam portal yang akan membantunya teleportasi menuju dunia bawah. Tapi didetik ke enam perempuan itu terpental keluar dan tersungkur dengan tidak elitnya.

Lima orang disana— Yoshi, Aeliana, Allen, Jaeden dan Thala memekik kaget karenanya. Lucia mengaduh, mengusap punggungnya yang terkantuk pinggiran nakas. Sakit tentunya.

Yoshi buru-buru mendekat, membantu sang istri untuk duduk. Tangannya terulur kebelakang mengusap punggung Lucia.

"Sakit sekali ya?" Raut wajah Yoshi nampak khawatir, sepertinya tak hanya Yoshi saja yang khawatir tapi semua orang yang ada di ruangan itu.

"Kenapa tidak bisa masuk, Eleanor?" Liana bertanya penasaran. Ia tidak masuk kesana karena itu akan berpengaruh pada elemen mataharinya.

Panas matahari bertemu dengan panas neraka akan menimbulkan suhu tinggi tak normal di Voresham.

Lucia menggeleng "entah. Mungkin aku sedikit lemah karena kurang istirahat." Ini benar, hampir semalaman Lucia tidak tidur karena memikirkan masalah yang sedang terjadi, terutama memikirkan putri sulungnya yang tengah diambang bahaya.

"Biar Jaeden saja yang masuk," anak itu berdiri setelah sekian lama hanya mengamati semua orang.

"Hati-hati," Lucia berpesan, mengulas senyum tipis pada putranya sebelum anak laki-laki itu menghilang ditelan portal teleportasi.

Mata Jaeden menatap lurus ke arah lubang portal. Lubang itu hanya bisa dilihat oleh mereka yang memiliki darah dewa. Allen tak bisa melihat benda tersebut. Ia hanya bisa membantunya dengan doa, meski Allen juga tak terlalu yakin apa doanya berkerja dengan baik atau tidak.

Lagi-lagi terjadi, malah pada detik ke empat Jaeden sudah terlempar keluar ia bahkan belum sempat melihat gerbang dunia bawah. Anak itu merasa tubuhnya didorong oleh sesuatu dari bawah, kabut yang amat pekat menghalangi jarak pandang Jaeden, hingga dia tak mampu melihat apapun walau hanya sedikit.

Jaeden nyusruk sampe tubuhnya menghantam pilar besar di ruang tengah Cadenza. Semua orang makin khawatir karena sampai detik-detik berlalu Jaeden gak gerak sedikitpun. Bukan kematian yang mereka takutkan, tapi kekuatan yang bisa membuat Jaeden melintasi tiga dunia itu hilang.

Dituntun Yoshi, Lucia merangkak mendekati anaknya. Ia merunduk, memastikan simbol segitiga dileher anaknya itu tidak padam.

Segitiga ke atas menunjukkan dunia dewaSegitiga ke bawah menunjukkan dunia bawah Sedangkan segitiga di tengah itu mengartikan dunia manusia tempat Jaeden tinggal sekarang

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Segitiga ke atas menunjukkan dunia dewa
Segitiga ke bawah menunjukkan dunia bawah
Sedangkan segitiga di tengah itu mengartikan dunia manusia tempat Jaeden tinggal sekarang.




"Jaeden!" Bisik Lucia sambil menepuk pelan pipi anaknya.

"Jaeden Breadsley!" Lucia memanggil lagi

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon