24

22.7K 1.6K 57
                                    

Kini Kaivan dkk berebut ingin memangku Asta sementara itu yang direbutkan sudah tertidur pulas dengan pacifier di mulutnya.

"Gantian udah daritadi lo mangku dia" Bisik Kaivan yang ingin memangku Asta yang sudah tertidur itu.

"Gak"

"Udah gue aja yang mangku dia"

"... "

Keempat pemuda ini berebut namun dengan berbisik tidak berbicara dengan nada yang besar apalagi teriak karena si kecil sudah tertidur pulas. Yelena mengatakan kalau Asta terbangun ia akan menangis dan rewel yang membuat orang-orang kelimpungan memenangkannya.

Maka dari itu mereka berebut dengan cara berbisik. Sementara Glen dan Andre hanya menonton perebutan itu sambil memakan kue kering yang sudah tinggal setengah di toples.

Jika kalian bertanya dimana Axel dan Yelena? Maka jawabannya mereka pergi ke supermarket untuk membeli susu karena susu coklat milik Asta di rumah sudah habis.

Yelena meminta Axel untuk membawanya ke supermarket dan tentu saja diterima oleh Axel dengan senang hati. Kapan lagi ia bisa pergi berdua dengan istrinya setelah melihat anaknya bermanja-manja dengan istrinya.

Ia tidak kesal maupun cemburu karena ia tahu kalau seorang ibu merupakan cinta pertama anak laki-laki. Ia benar-benar menyayangi Asta melihat tingkah dan sifatnya seperti bayi yang begitu manja dan juga cengeng jika diganggu. Oke skip.

"Menurut lo siapa yang menang?" Tanya Andre pada Glen yang sibuk memakan kue kering.

"Kalo menurut gue sih Kaivan kalo gak Kailash secara lo tau kan itu si kembar gak mau ngalah" Jawab Glen santai lalu meminum es jeruknya. Andre yang mendengar jawaban Glen mengangguk setuju.

"Eunghhh" Lenguh Asta menggeliat tak nyaman membuat keempat pemuda tadinya berdebat kini terdiam mendengar lenguhan Asta.

Kailash langsung mengelus punggung sempit Asta dan menepuk bokongnya pelan membuat Asta kembali tidur terlelap sambil menghisap pacifiernya.

"Poyoyo" Igau Asta dengan tangannya meraba-raba dada bidang Kailash.

Kailash dan Kaivan mengerutkan dahi tak mengerti apa yang membuat Asta mengigau. Sementara Kris dan Gara mencoba untuk mengerti arti dari kata Asta.

"Glen lo tau apa yang Asta igauin?" Tanya Kris kepada Glen yang masih duduk lesehan di karpet bulu milik Yelena.

"Ya taulah masa gatau. Anak balita juga tau kalik" Jawab Glen sinis dengan kebodohan sahabatnya.

Tentu Glen tau kata-kata yang Asta igaukan karena adik sepupunya juga menyukai kartun Korea itu sama seperti Asta.

"Nah apa Glen si bocil igauin?" Tanya Andre penasaran dengan Glen yang tau apa yang Asta igaukan.

"Hahhh pororo" Jawab Glen menghela nafas melihat para sahabatnya dengan tatapan datar.

"Pororo tu apa?" Tanya Gara yang tak tahu dengan arti nama itu.

"What lo pada kagak ada yang tau?!" Delik Glen kesal yang dibalas dengan gelengan mereka polos.

"Ya Allah kenapa hamba punya sohib gini semua. Yang bener aja njir masa lo pada gatau pororo?!" Omel Glen dengan berkacak pinggang kesal dengan sahabatnya yang tak tahu pororo.

"Ya mana kita tau orang kita seringnya nongki" Jawab Andre tak mau kalah.

Mau tak mau Glen membuka ponselnya mensearch gambar pororo dan menjelaskannya.

"Pororo tuh kartun penguin dari Korea. Yang si bocil igauin pasti minta boneka pororo. Nih gambarnya kalo gak percaya" Jelas Glen dengan pasrah melihat para sahabatnya yang seperti orang ketinggalan zaman.

Asta Cassano A. (End)Where stories live. Discover now