120

4.7K 573 39
                                    

Dua minggu setelah acara ulang tahun Asta dirayakan, Axel langsung membuat izin cuti sekolah Asta pada kepala sekolah yang langsung diiyakan oleh pria paruh baya itu dan langsung menaiki pesawat jet pribadi milik pria itu terbang menuju ke Korea Selatan tanpa mengajak keluarga Anderson yang lain.

Sebelumnya Asta sempat merengek ingin meminta Axel untuk membelikan latto-latto yang merupakan mainan yang sedang trending sedang dimainkan oleh orang-orang membuatnya ingin memainkan mainan itu juga.

Namun, Axel menolak mentah-mentah untuk membelikan mainan itu yang membuat si kecil menangis dan merengek meminta untuk dibelikan mainan itu. Yelena membantu Axel dengan cara menasihati Asta dengan lembut dan perlahan membuat anak itu tidak lagi menginginkan mainan itu lagi.

"Sayang mainan yang Tata mau itu gak bagus karena kalo Tata salah sedikit waktu main bisa berakibat fatal sayang. Ada banyak berita yang mulai keluar tentang latto-latto itu dimana banyak anak-anak yang buta karena kena mainan itu ke mata mereka sayang. Jadi gak usah beli ya sayang"

Nasihat yang diberikan oleh Yelena benar-benar manjur dan terbukti sudah dua munggu juga Asta tidak merengek lagi meminta mainan itu karena ayahnya sudah membawanya ke Korea dimana negara itu terkenal dengan banyak idol yang sangat populer.

Dan kini Asta sibuk melihat awan-awan yang terlihat begitu indah dan menggoda seperti melambai-lambai memintanya untuk tidur diatas awan.

Sementara Axel dan Yelena duduk di meja melihat Asta yang begitu menggemaskan lain halnya dengan para bodyguard yang hanya bisa menunduk mengalihkan pandangan mereka agar tidak kelepasan mencubit pipi bakpao yang sedari tadi terlihat begitu menggoda untuk dicubit dan digigit itu.

"Diddy awannya ada banyak terus cantik warnanya" Ujar Asta ceria sambil menunjuk kearah awan-awan itu.

Yelena dan Axel sontak terkekeh melihat tingkah menggemaskan anak mereka yang terlihat begitu antusias melihat awan-awan itu.

Axel langsung berjalan dan menggendong Asta membuat anak itu memekik kaget lalu melingkarkan kedua tangannya di leher ayahnya dengan wajahnya seketika cemberut tak bisa melihat awan lagi.

"Diddy Tata masih mau liat awannya diddy" Asta merengek tak puas melihat ayahnya menggendongnya menjauh dari jendela pesawat itu.

"Ini sudah waktunya untuk tidur baby" Ujar Axel lembut tak menanggapi rengekan anaknya dan langsung membawanya ke kamar yang memang ada di pesawat jet pribadi itu.

Yelena yang melihat itu langsung membuatkan susu di botol dot milik Asta tak lupa membawa pacifier milik anak itu ketika sudah selesai membuatkan susu rasa coklat itu dengan takaran dan suhu air yang dirasa sudah pas.

Yelena membuka pintu kamar dimana Asta masih merengek ingin melihat awan yang diacuhkan oleh Axel membuat wanita cantik itu berjalan menuju kearah suami dan anaknya berada dan memberikan botol dot itu kepada suaminya.

Axel menerima itu dengan senang hati lalu mengubah cara gendongnya dengan ala bridal style lalu memegang botol dot itu dan memasukkannya ke mulut kecil itu.

Asta langsung meminumnya dengan rakus dan matanya mulai sayu kala Axel menimangnya bergoyang ke kiri dan kanan membuatnya perlahan-lahan tertidur.

Melihat anaknya sudah tertidur pulas Axel segera meletakkan tubuh kecil itu dengan hati-hati ke ranjang lalu menyelimuti anaknya dengan selimut hingga ke lehernya dengan satu tangannya yang tetap memegang botol dot yang isinya tinggal setengah lagi.

"Tidurlah honey, aku tahu kalau kau juga mengantuk" Ujar Axel dengan lembut sambil mengusap rambut coklat milik istrinya dengan lembut.

Yelena mengangguk lalu membaringkan tubuhnya di sebelah Asta lalu tertidur pulas. Axel yang melihat itu tersenyum tipis mengecup dahi istri dan anaknya bergantian lalu berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar itu.

Asta Cassano A. (End)Where stories live. Discover now