25

23.1K 1.7K 80
                                    

"Kyaaa" Pekik wanita paruh baya setelah menelepon menantunya di mansion Anderson.

Aldrich yang mendengar pekikan istrinya langsung berlari ke ruang tamu dimana istrinya. Ia takut terjadi hal yang tidak menyenangkan pada istrinya.

"Ada apa Claire sampai berteriak begitu?" Tanya Aldrich khawatir dengan keadaan istrinya lalu memeluknya.

"Yelena udah ditemuin Aldrich. Axel udah nemuin Yelena" Jawab Claire dengan bahagia. Matanya berbinar senang tak luput dari pandangan suaminya.

Aldrich yang mendengar jawaban Claire juga merasa senang. Akhirnya setelah sekian lama, menantu kesayangannya kembali ke pelukan anak bungsunya. Ia akan pastikan jika putranya kembali menyakiti Yelena, ia pastikan akan membunuhnya tak peduli jika Axel adalah darah dagingnya.

"Dan kau tau Aldrich apa yang paling membuatku bahagia?" Tanya Claire dengan riang.

"Tidak" Jawab Aldrich singkat namun ia benar-benar ingin tahu apa yang membuatnya istrinya begitu bahagia selain menantu mereka kembali.

"Kita memiliki cucu lagi Aldrich" Jawab Claire begitu senang yang membuat Aldrich tersenyum senang.

Akhirnya mereka memiliki cucu setelah sekian lama. Namun yang membuat Aldrich bingung darimana Yelena mempunyai anak sedangkan saat itu Yelena pergi meninggalkan Axel saat itu.

Claire yang tahu tatapan tanya kearahnya ia segera menjawabnya agar suaminya tidak memandang jelek Yelena. Biar bagaimanapun ia telah menganggap Yelena seperti putrinya sendiri.

"Waktu Yelena pergi meninggalkan Axel ternyata dia sedang hamil anak Axel" Jawab Claire yang membuat rasa penasaran Aldrich terbayar.

Aldrich pernah mendengar dari Axel kalau saat itu ia melakukan hal itu ketika ia mabuk lalu memperkosa istrinya. Aldrich yang mendengar saat itu mengamuk jika Axel mengambil keperawanan istrinya disaat ia tidak mencintai istrinya.

"Kita harus beritahu anak-anak kita kalau Yelena akan kesini dengan anaknya" Ujar Claire bahagia.

Aldrich yang mendengar ucapan istrinya mengangguk setuju. Akhirnya ia bisa melihat wajah bahagia istrinya lagi setelah kejadian 13 tahun yang lalu. Claire selalu menangis dan menyalahkan dirinya sendiri karena tak bisa mendidik Axel dengan baik setiap malam.

Aldrich yang sering melihat tangisan istrinya merasa sesak dan merasa bersalah kepada Yelena karena perlakuan anaknya. Walaupun saat itu hubungannya dengan merenggang, ia tetap mengawasi Axel dari jauh karena rasa sayangnya pada Axel besar walaupun rasa amarah dan kecewa yang menutupinya.

Ia selalu menyuruh Harry maupun Kiel untuk memperhatikan Axel dengan baik dengan cara berkunjung ke perusahaan Axel saat itu. Ia juga menaruh bodyguard secara diam-diam untuk tetap memastikan jika Axel baik-baik saja.

"Aku akan menelepon Kiel dan juga Harry untuk datang kesini dengan membawa istri mereka" Ucap Aldrich yang dibalas dengan anggukan antusias Claire.

"Tapi Aldrich ada yang ingin kukatakan padamu" Ucap Claire yang membuat Aldrich mengurungkan niatnya untuk menelepon kedua anaknya.

"Apa yang ingin kau katakan honey?" Tanya Aldrich dengan nadanya yang lembut.

"Cucu bungsu kita anak laki-laki dan dia berumur 13 tahun" Jawab Claire antusias yang membuat Aldrich tersenyum lembut.

Ia akan melihat bagaimana paras cucu bungsunya. Ia benar-benar penasaran dengan cucu bungsunya itu. Semoga cucu bungsunya memiliki sifat dari Yelena bukan dari Axel. Ia ingin memanjakan cucunya dan mengabulkan semua permintaan cucunya.

Mungkin hari tuanya bersama istrinya akan sempurna dengan kedatangan menantu dan cucu bungsu mereka nanti. Ahhh ia tak bisa menunggu hari dimana kedatangan dua orang berharga bagi Axel ke kediaman ini.

Asta Cassano A. (End)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin