85

7.3K 1K 723
                                    

Bel pulang sekolah membuat semua siswa-siswi menjadi senang bisa entah itu pulang ke rumah, berkumpul dengan teman-teman, ataupun ikut ekstra kurikuler yang diadakan oleh sekolah.

Namun berbeda dengan enam pemuda yang lebih memilih untuk pulang walaupun mereka ada mengikuti ekstrakurikuler, mereka lebih memilih untuk mengantar si pangeran kecil itu untuk pulang.

"Abang ayo ke minimarket" Ajak Asta sambil menarik-narik ujung almamater milik Kaivan dengan pelan.

"Itu bisa kita suruh bodyguard untuk membeli itu baby" Ucap Kaivan lembut kepada Asta.

"Ihh ndak mau Tata mau beli sendiri abang sama abang Ian belinya" Rengek Asta dengan wajahnya yang memelas agar Kaivan luluh dan mengizinkan si kecil pergi ke minimarket.

Kaivan yang melihat wajah si kecil yang memelas itu benar-benar luluh dengan wajah itu. Pemuda itu menghela nafas berat lalu mengangguk pelan membuat si kecil memekik senang.

"Abang tunggu disini ya Tata pergi ke minimarket depan sekolah kok. Tata ndak mau pake bodyguard kalo bodyguard Tata ndak mau ngomong sama abang satu minggu" Ancam Asta yang membuat Kaivan ingin protes pun bungkam mendengar ancaman dari si kecil.

Pemuda itu mengangguk dengan berat hati membuat si kecil senang lalu menyebrang ke minimarket. Awalnya Kaivan hanya bermain ponsel hingga Andre berteriak membuat pemuda itu kaget dan mengeraskan rahangnya begitu melihat si kecil diculik oleh orang tak dikenal lalu masuk kedalam mobil van dalam keadaan pingsan.

Kaivan langsung menyalakan motor sport miliknya lalu mengejar mobil itu dengan kecepatan di atas rata-rata. Namun semakin kencang ia mengejar mobil itu, semakin kencang juga mobil itu menghindar darinya.

"Shit" Umpat Kaivan begitu mobil van itu menghilangkan jejak darinya.

Ia segera mengeluarkan ponsel dari saku celana seragam sekolahnya dan menekan ikon telepon dan langsung menelpon seseorang.

"Cari keberadaan baby dimanapun jangan sampai terlewatkan sedikitpun" Perintah Kaivan pada seseorang itu.

Tut

Ia segera mengetik untuk memerintahkan para anggota Zeus baik itu anggota inti maupun anggota luar untuk mencari keberadaan si kecil.

"Apa yang harus kulakukan?" Gumam Kaivan yang benar-benar khawatir dengan keadaan si kecil yang belum ditemukan titik keberadaannya.

Ia benar-benar lengah kali ini dan membiarkan musuh untuk menculik si kecil. Kaivan benar-benar bingung apa yang harus ia katakan pada keluarga Anderson kalau si kecil telah hilang dan diculik oleh seseorang.

Apalagi ia sudah berjanji pada Yelena untuk menjaga si kecil agar tetap berada dibawah pengawasannya. Dan kini si kecil telah hilang dari pandangannya.

Drrrt drrrt drrrt

Kaivan langsung mengangkat telepon tanpa perlu melihat siapa yang menelepon.

"Hm" Gumam Kaivan datar.

"Datang ke markas ada sesuatu yang harus kukatakan padamu" Ucap Gara dengan nadanya yang datar.

"Aku akan segera kesana" Jawab Kaivan datar.

Tut

Ia langsung mematikan teleponnya dan langsung menancap gas motornya menuju ke markas Zeus dengan kecepatan tinggi tanpa peduli dengan makian-makian para pengguna jalan di sepanjang jalan.

Ia langsung memarkirkan motornya secara sembarangan di markas Zeus begitu sampai dan langsung masuk kedalam dengan auranya yang begitu suram membuat para anggota Zeus bergidik ngeri dengan aura yang dikeluarkan oleh ketua mereka.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang