87

7.2K 1K 706
                                    

"Kondisi anak ibu"

***

"Kondisi anak ibu bisa dibilang cukup parah dikarenakan begitu banyak luka sayat yang begitu dalam dan luka lebam. Dan kami juga harus menjahit kepala pasien sebanyak lima belas jahitan mengingat kepalanya dipukul dengan benda tumpul. Pasien juga kehabisan darah dan untungnya rumah sakit ini memiliki banyak stok kantong darah. Untungnya pasien bisa kami selamatkan karena tuan muda Tristarm membawanya dengan cepat" Yelena yang mendengar penjelasan dokter tubuhnya meluruh seketika jika tidak ditahan oleh Axel.

"Walaupun kami bisa selamatkan pasien dari kondisi kritis, sayangnya pasien kini dalam kondisi koma. Jadi kami tidak bisa pastikan kapan pasien akan sadar" Dokter kembali menjelaskan penjelasannya yang membuat Yelena pingsan seketika.

Axel benar-benar kaget dan segera menggendong Yelena lalu meletakkan istrinya ke brankar yang telah disediakan oleh perawat yang sedari tadi melihat wajah pucat Yelena tadi.

"Kalau begitu bawakan cicit saya ke ruang VVIP dan tempatkan cucu menantu saya ke tempat yang sama dengan anaknya" Titah Maven yang langsung diangguki oleh dokter itu.

Dokter menyuruh beberapa perawat untuk mendorong brankar Asta dan Yelena ke ruang VVIP. Axel langsung mengurus administrasi ke bagian resepsionis rumah sakit. Sementara Maven dan yang lain ikut dengan para dokter ke ruang dimana Asta dan Yelena akan dirawat, kecuali Kaivan, Kailash, Tristarm, dan ketiga sahabat Tristarm.

"Makasih udah bawa adek gue ke rumah sakit" Ucap Kaivan datar namun tulus.

Tristarm sempat melongo mendengar ucapan terimakasih dari musuhnya lalu mengangguk menerima ucapan dari Kaivan.

"Santai aja gue nolong karena dia butuh pertolongan pertama" Jawab Tristarm santai.

"Kalo gitu kami masuk dulu" Ucap Kailash yang baru membuka suaranya.

Tristarm dan ketiga sahabatnya mengangguk memberikan kedua pemuda itu untuk masuk dan menjenguk adik kecil mereka.

"Tumben lo mau nolong orang Tris, biasanya lo paling gak suka dekat sama orang" Diaz, salah satu sahabat Tristarm yang penasaran mengapa sahabatnya mau menolong anak kecil sedangkan Tristarm tidak menyukai anak kecil.

"Hmm entahlah tiba-tiba gue ngerasa khawatir sama anak itu dan ada perasaan pengen ngelindungi dia" Jawab Tristarm yang tak mengerti dengan perasaannya.

Tristarm benar-benar bingung dengan perasaannya. Selama ini ia benar-benar tidak menyukai sesuatu yang berkaitan dengan anak-anak maupun bayi karena baginya anak-anak dan bayi itu adalah makhluk yang paling berisik selain wanita, kecuali ibunya.

Entah mengapa ketika ia menolong Asta, mendengar rengekan pelan dari anak itu membuat hatinya begitu sakit dan ingin melindunginya. Selama ini ia selalu dimanjakan oleh keluarganya namun ia tidak suka dimanja karena ia merasa kalau laki-laki tidak perlu dimanjakan.

Seperti inikah rasanya perasaan sayang seorang kakak kepada seorang adik?, Pikir Tristarm. Ia benar-benar merasa ingin menyayangi, melindungi, dan memanjakan Asta.

Mungkin ia memang akan tetap bermusuhan dengan Kaivan, tapi ia ingin mendekati adik dari musuhnya. Pemuda itu benar-benar merasa dilema dengan perasaannya. Apa yang harus ia lakukan? Langkah apa yang akan ia ambil?

Asta Cassano A. (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя