90

7.3K 954 656
                                    

Yelena mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya dan perlahan matanya terbuka sempurna membuatnya perlahan bangun dari brankar membuat Axel langsung membantu wanita itu bangun.

"Axel Tata dimana?" Tanya Yelena khawatir.

Yelena benar-benar takut kalau Asta kembali diculik dan tidak akan pernah kembali lagi padanya dan Axel membuat wanita itu merasa benar-benar tidak tenang.

"Tenang honey, baby ada disebelah brankarmu" Jawab Axel lembut.

Bukan tanpa sebab Axel meminta Maven untuk membuat Yelena dan Asta berada di satu ruang rawat inap. Ia tidak ingin kecolongan lagi putra semata wayang mereka kembali diculik dan disiksa.

Kali ini Axel biarkan karena ini memang salahnya karena begitu lalai dan lengah hingga musuhnya mendapat celah untuk menculik si kecil. Tapi tidak untuk lain kali, ia pastikan akan membunuh semua musuhnya yang mencoba untuk menculik anak mereka.

Bahkan Axel tak segan-segan menghukum anak buah mafianya yang lalai menjaga Asta dari jauh dan menghukum para bodyguard itu. Sedangkan Kaivan dan Kailash menerima hukuman itu dengan lapang dada karena memang kesalahan mereka yang tidak membantah apa yang diinginkan oleh si kecil ketika si kecil memaksa.

Yelena langsung turun dari brankar lalu berjalan menuju ke brankar dimana Asta dirawat disebelahnya. Axel membantu Yelena berjalan sambil memegang tiang infus lalu meletakkan tiang infus itu disebelah Yelena yang sudah duduk di bangku dan langsung memegang tangan mungil Asta sebelah kanan yang terbebas dari infus.

Air mata Yelena langsung turun begitu melihat tubuh mungil anaknya banyak terpasang alat-alat untuk menopang hidup yang tertempel pada tubuhnya. Belum lagi banyak perban yang melilit pada tangan, kaki, hingga kepalanya yang membuat Yelena benar-benar tidak sanggup untuk melihatnya.

Sedangkan Axel mengalihkan pandangannya dan mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak jatuh. Ia benar-benar tidak bisa melihat anaknya yang terbaring lemah dengan banyaknya alat-alat medis itu.

"Bayi kecil mimmy" Lirih Yelena menangis sambil mengecup punggung tangan mungil si kecil dengan lembut seolah-olah jika ia mencium dengan kasar akan terluka si kecil.

Axel mengusap bahu Yelena dengan lembut begitu mendengar ucapan lirih istrinya air matanya seketika meluruh. Ia benar-benar menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi anak mereka dengan baik.

"Hiks Axel aku hiks tidak sanggup melihat hiks kondisi Tata hiks seperti ini hiks" Isak Yelena parau.

Ibu mana yang senang melihat anaknya yang terbaring lemah dengan berbagai macam alat-alat untuk menopang hidup anaknya dengan banyaknya luka sayatan dan memar akibat dipukul oleh benda tumpul.

Sama seperti Yelena yang sedih melihat anaknya yang sudah seperti ini begitu sudah ditemukan keberadaannya. Padahal selama ini Yelena tidak pernah melakukan kekerasan pada Asta sejak kecil.

Ia begitu menyayangi si kecil yang merupakan penyemangat hidupnya sampai Axel datang dan hadir kedalam hidup mereka dan berakhir menjadi keluarga kecil yang harmonis.

Namun sepertinya kini para musuh Axel sedang mencoba untuk menghancurkan keluarga Anderson begitu melihat adanya celah yaitu terbaringnya si kecil di rumah sakit yang sedang berada di ambang antara hidup dan mati.

"Aku benar-benar sakit melihat Tata seperti ini Axel" Ucap Yelena dengan nadanya yang parau karena habis menangis walaupun sedikit menyisakan isakannya.

"Aku pastikan mereka akan lebih menderita dari baby, honey" Balas Axel lembut lalu mencium puncak kepala Yelena dengan lembut.

Yelena sudah tidak mempermasalahkan jika Axel akan membunuh orang-orang jika tujuan Axel adalah untuk melindungi keluarga. Ia tidak akan membiarkan Asta menjadi penerus Axel untuk meneruskan mafia itu karena ia tidak ingin Asta melihat dunia bawah yang begitu kejam dan keji hingga merubah sifat alami si kecil.

Asta Cassano A. (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora