103

5.7K 673 164
                                    

"Gimana kalo..."

***

"Gimana kalo nanti gue sama Andre naro paku-paku kecil di tengah jalan sebelum pertandingan, biar nanti si kartu Tri tuh jatoh trus kalah deh" Ucap Glen dengan menggebu-gebu merasa kalau idenya akan diterima oleh Kaivan.

"Kita bukan pecundang kayak mereka sampai harus buat kayak gitu" Jawaban dari Kailash membuat Glen tertohok mendengarnya.

Ya, Zeus memegang prinsip bahwa mereka tidak akan pernah melakukan hal curang sampai sekecil apapun. Itulah prinsip yang mereka pegang.

"Ya maap gue kira lo pada mau nerima ide gue hehe" Ucapan Glen yang benar-benar tertohok dengan jawaban Kailash membuatnya hanya bisa tersenyum meringis.

Andre yang melihat itu tertawa terbahak-bahak merasa puas melihat wajah Glen yang terlihat pahit untuk dilihat. Mereka berdua memang sering terkena ucapan pedas dari Kaivan dkk, tetapi mereka tak ambil hati karena mereka juga mengerti kalau Kaivan dan yang lain hanya tak bisa mengekspresikan diri mereka.

"Jadi gimana Van?" Tanya Gara datar yang sedari tadi diam saja.

"Hahh kita bakal tetep ikut balapan itu nanti. Menang atau kalah bakal jadi urusan belakang" Jawab Kaivan sedikit frustasi.

Ia benar-benar tak rela jika musuhnya menang dan bisa berdekatan dengan adiknya sesuka hati. Ia hanya ingin adiknya bermain dengan mereka yang merupakan keluarganya dan sahabat si kecil itu saja.

Tetapi mau bagaimana lagi, kalau bukan karena Tristarm adiknya pasti tidak pulang sampai sekarang dan mungkin disana dia juga sekarat karena dua tikus bodoh dan serakah itu.

"Trus pembullyannya tetap berlanjut?" Tanya Kris kepada Kailash.

Kailash menjawab dengan anggukan kepalanya sebagai jawaban. Pembullyan harus tetap berlanjut karena mereka sudah kelewatan dan membuat keluarga Anderson benar-benar murka.

Perusahaan yang bangkrut, pembullyan, caci-maki media sosial, hingga membuat mereka merasa putus asa dan berakhir menginginkan kematian. Namun tentu saja keluarga Anderson tak membiarkan keluarga Atmaja dan Tantra mati dengan begitu cepat karena bagi mereka kematian itu adalah yang paling mudah.

Jadi mereka akan membuat dua keluarga itu merasakan neraka yang sesungguhnya dan membuat mental kedua keluarga itu jatuh dan hancur.

"Berarti kita boleh tentuin metode pembullyannya kan?" Tanya Andre senang dengan matanya berbinar-binar.

Di otak pemuda setengah waras itu banyak metode-metode pembullyan yang ingin ia wujudkan menjadi kenyataan dan melakukan hal-hal yang mengerikan.

Baik Kaivan maupun Kailash mengangguk membuat Andre benar-benar senang begitu juga dengan Glen. Kedua pemuda itu akan membuat neraka untuk anak-anak dari keluarga Atmaja dan Tantra.

"Kita pergi sekarang" Ucap Kaivan mulai memakai jaket kulit hitam kebanggaannya yang diikuti oleh lima pemuda itu lalu pergi meninggalkan markas setelah memberikan titah kepada setengah anggota Zeus untuk menjaga markas dan sebagian lagi ikut dengan mereka.

Anggota Zeus langsung pergi menuju ke lokasi dimana arena balapan akan dimulai. Mereka pergi dengan motor mereka masing-masing dan membawa bendera Zeus sebagai kebanggaan dari geng motor itu sendiri.
.
.
.
Skip time

Arena balapan begitu ramai karena banyak orang yang ingin menonton balapan liar itu belum lagi ada yang membuat taruhan berupa uang yang harganya hingga puluhan juta bahkan sampai ada yang mempertaruhkan barang mewah milik mereka.

Orang-orang yang melihat balapan ini bukanlah dari kelas bawah melainkan orang-orang yang berasal dari kelas elite dan teratas.

Apalagi ketika mendengar kalau geng Laskar yang menantang balapan kepada geng Zeus membuat semua orang menjadi heboh dan berlomba-lomba untuk menonton dan mempertaruhkan apapun sebagai barang taruhan mereka.

Asta Cassano A. (End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن