wah keren

38 8 3
                                    

udah empat bulan semenjak obrolan kemarin gue sama harry gaada komunikasi lagi, ya ini waktu yang lumayan lama sebenernya tapi mungkin aja dia emang sibuk banget sampe gaada waktu buat gue kan, siapa tau?

chat gue juga belum sempet dibales dan gue yakin harry sangat sibuk akhir akhir ini, meskipun gue gabisa bohong kalau gue sendiri cukup rindu dengan obrolan random kami yang sekarang tengah berkurang. 

kalau untuk calum mungkin juga sama, apalagi dia futsal juga mangkannya dia mulai jarang ngeline atau pun ngajak gue jalan. and i'm okay with that, mereka ga harus 24/7 disamping gue juga emangnya gue siapa sampai diperlakuin segitunya.

"lan, minta air minum dong!." ucap niall sambil mengambil alih botol aqua ditangan gue.

"santai dong, aelah." ucap gue kesal dan niall cuma tertawa kecil.

"makasih." ucap niall lalu lanjut beres beres lagi sebelum pulang sedangkan gue juga sama seperti mereka.

kali ini gue berbeda tim dari temen temen gue, yang biasanya sama sarah icha sekarang harus sama anak kelas sebelah karena mereka beda tim sama gue sekarang dan mereka juga ikut osis jadi pastinya udah mulai agak jauh sama gue.

"lo pulang naik apa?." tanya niall.

"gojek, kenapa emang?." tanya gue.

"bareng niall aja, kebetulan rumah lo searah kan." ucap liam.

"iya, udah malem juga ini." timpal louis, ya emang bener kalau sekarang udah jam 8 karena tadi ekskulnya tumben tumbenan dimulai jam 5 sore.

"ga usah, gue lagi ada urusan diluar juga." tentu aja gue bohong tentang hal ini, karena gue akan mencoba untuk stop nyusahin orang lain.

mereka cuma diam sambil menatap gue dengan tatapan beneran? sedangkan gue cuma mengangguk lalu ga lama setelah itu gojek gue datang.

"yauda, gue duluan." ucap gue dan mereka menjawab 'iya.' dan setelah itu mas gojeknya membawa gue pulang.

setelah sampai rumah gue langsung membersihkan diri dan belajar tentang materi yang baru diterangkan.

drrtt... drrtt...

incoming call from harry...

gue cuma bisa tersenyum dan buru buru mengangkat panggilan suara tersebut.

halooo, ih gue kangen banget sama lo harry
lo apa kabar?

hi, gue baik

gila, kita udah lama ga telfonan ya anjir
kangen parah sama lo yaampun
waktu lo gaada kabar gue sendirian anjir, calum juga sibuk jadi gue bingung mau chattan sama siapa
seneng banget lo bisa telfon gue lagi

iya, boleh ngomong sesuatu ngga?

lo abis ngapain?
lo kena kasus apa?
wah gila nih anak

bukan, gue serius

ucapnya dengan nada serius mampus dan gue mendadak takut

ngomong apa?

gue mau kita putus

seketika nafas gue tercekat

hah? maksudnya?

listen, kita udah ga bakal pernah bisa bertahan lagi okay.
dan gue juga udah capek sama ini semua

capek apa sih? kita masih bisa chat, telfonan atau email dan lain lain
lo capek kenapa?
kenapa harus putus?
gue salah sama lo? bilang, har
biar gue intropeksi dan ngerubah hubungan kita jadi lebih baik

bukan, lo ga akan paham
gue mohon jauh dari gue sekarang
anggap gue cuma masa lalu lo, dan gue pun akan seperti itu

lo kenapa sih? lo gila ya?
kita bisa benerin ini semua, har
ini ga se sulit itu gue yakin

ngga, kita ga akan pernah bisa balik lagi, lan
kita cuma masa lalu

give me a chance
please, i will work hard for th-

lan, no!
lo paham ga sih sekalinya engga ya engga!
gue mau kita selesai sampai disini, cukup!

gue terdiam sejenak, karena ini kali pertama harry ngebentak gue ditelfon.

harry, please-

jauhin gue sekarang

tut

panggilan suara diakhiri sepihak oleh harry, ini maksudnya apa? putus? kenapa?

gue salah ya selama ini? apa gue nyusahin dia banget? dia kenapa? apa dia bosen sama gue?.

bertubi tubi pertanyaan mulai menghantui pikiran gue sekarang, jadi ini alasan kenapa dia ga ada kabar dan dateng dateng langsung minta putus?

gila ya.

gue cuma bisa menangis sembari mengingat ucapan harry tadi, putus? kenapa?

tolong kasih gue alasan, jangan kaya gini...

abang • michael cliffordWhere stories live. Discover now