continued or done?

49 5 1
                                    

instagram!

harrystyles :
| gue jemput jam 3 sore

asal lo tau, gue membeku sesaat waktu harry mengirimi gue dm instagram setelah sekian lama kita putus.

lana :
buat? |

harrystyles :
| bonyok mau ketemu

lana :
kita udah bukan siapa siapa lagi |

harrystyles :
| jangan banyak omong

gue hanya bisa menghela nafas kasar dan mulai bersiap siap karena ini sudah jam 2 siang, ajakan yang cukup mendadak memang.

gue malas meladeni harry lagi sebenarnya, tapi karena orang tua harry yauda gue jabanin sebentar. gue juga ga habis pikir kenapa mereka masih mau ketemu gue.

atau mungkin harry belum ngenalin stephanie? gue juga kurang tau sih.

setelah gue siap, gue langsung buru buru pesen gojek buat nganterin gue ke rumah karena gue yakin kalau harry ga tau tempat ini dan gue sendiri juga ga mau ngasih tau.

tapi sebelum itu ada suatu hal yang harus gue lakuin.

lana :
lou |
gue diajak harry buat ke rumahnya |
kalau gue k.o, gue bilang ke lo ya |

louis :
| serius lo!?
| gede juga nyali lo

lana :
:) |

tidak beberapa lama setelah itu gojek gue sampai dan gue langsung jalan ke arah rumah karena ini sudah hampir jam 3 sore.

setelah sampai gue langsung berdiri didepan pintu dengan alasan nunggu harry dan tidak lama kemudian gue melihat motor yang gue kenal mulai berhenti didepan rumah gue.

sang pemilik membuka helmnya dan tanpa sengaja manik mata kami bertemu, rasanya masih sama menenangkan.

gue terdiam sejenak sebelum akhirnya berjalan mendekat ke arahnya, ia memilih untuk turun dan membuka jaket yang ia pakai serta merapikan rambut.

ia cukup berubah, mulai dari rambutnya yang semakin memanjang, postur tubuhnya yang lebih kekar, dan wajahnya yang lebih dewasa, gue cukup tertegun melihat perubahannya.

tidak, gue bukannya terpesona lagi, gue hanya merasa kagum dan hina didalam waktu yang bersamaan.

kagum karena perubahannya yang luar biasa dan merasa hina karena dulu gue dengan pd nya pernah mendekati lelaki sempurna ini.

maaf karena dulu pernah mengagumimu.

"naik." ucapnya dengan suara berat dan serak yang masih sama.

gue menurut dan kita mulai pergi menuju rumahnya, selama diperjalanan kami terdiam dengan pikiran masing masing dan pasti ini menjadi suatu hal yang canggung karena kami bukan siapa siapa lagi.

waktu sampai kami langsung memasuki rumah itu dan disana sudah ada orang tua harry serta gemma, gue tersenyum ramah waktu mereka menyambut gue dengan antusias.

tante anne dan gemma cukup senang ketika gue datang, sang ibu langsung menjamu gue dengan kue pie andalannya sedangkan gemma mengajak gue mengobrol dan sang ayah menanyakan gue kabar.

abang • michael cliffordWhere stories live. Discover now