jogja

40 2 8
                                    

selamat atas kelulusan saya.

iya gue udah lulus sma dengan nilai yang cukup memuaskan dan tanpa ada nyogok menyogok guru dengan nasi pecel, cukup senang.

tapi ga sepenuhnya senang karena setelah gue lulus sma, keluarga gue gaada yang ngucapin apapun apalagi michael. gue udah ngarep banget kalau mereka semua bakal ada dirumah dan bareng bareng ngucapin selamat ke gue, tapi nyatanya semua pada pergi, ibu sama bapak pergi keluar kota buat kerja dan michael entah kemana dan mereka tidak meninggalkan pesan singkat berisi ucapan, kayaknya ekspektasi gue aja yang terlalu tinggi untuk hal se sepele itu.

oh iya kalau mau tau selesai lulus sma, michael dan kawan kawan memutuskan untuk masuk ke salah satu universitas disurabaya jurusan teknik, keren juga abang gue.

abang gue udah kuliah, sementara gue masih disini dengan pikiran bingung antara mau langsung kerja atau kuliah dulu. yauda lah ya, jalanin aja dulu.

line!
louist :
| lagi dirumah?

lan :
iya, dirumah nenek |

louist :
| lo shift apa sekarang?

lan :
shift siang, sekarang udah pulang |

louist :
| yauda kalau gitu
| buruan siap siap

lan :
ogah, lo ngajak malak |

louist :
| bibir lo kurang tata krama
| buruan, gue otw

lan :
aneh lo |

gue cuma bisa menghela nafas kasar dan beranjak dari tempat tidur untuk membersihkan muka lalu siap siap dan ga lupa gue juga pakai sweater karena cuaca dingin habis hujan.

ga lama setelah gue siap siap, louis ternyata sudah sampai didepan rumah. gue cuma bisa menatapnya malas lalu segera memakai helm dan naik diatas motor louis.

"males banget mukanya kalau ketemu gue." ucap louis ditengah perjalanan.

"ya lo ngajaknya tengah malem gini." ucap gue agak nyolot.

"malem apaan, masih jam 11." gue cuma menghela nafas kasar lalu memalingkan pandangan dari spion kejalanan.

motor louis berhenti didepan angkringan yang masih tergolong ramai ditengah malam seperti ini. gue menatap louis aneh sedangkan louis cuma menautkan satu alisnya dan langsung mengajak gue untuk duduk lalu segera mengambil sate dan nasi kucing yang sudah tersedia.

"lo ngapain sih pake ngajak gue kesini?." tanya gue waktu louis memakan nasinya.

"gue laper." jawabnya tanpa rasa dosa.

"allahuakbar." keluh gue dan louis cuma tertawa kecil.

"ya maaf lagian dirumah gaada makanan, kalau kesini sendirian kan berasa orang bego."

"kan lo udah bego."

"lo juga kali." gue mengherdirkkan bahu dan memakan sate satean yang tadi gue ambil.

"eh tapi lo udah mutusin buat kuliah dimana belum?." tanya louis dan gue menggeleng.

"lo udah?." louis mengangguk.

"udah tapi diluar kota." gue berdehem.

"lo gaada sedih sedihnya perasaan." gue menatap louis bingung.

"lo mau gue nangis gitu? ngapain banget." ucap gue dan louis berdehem mengerti.

"udah pernah ya soalnya? jadi serasa kaya deja vu tapi lupa kapan." ledek louis yang gue yakini arah ledekan ini menuju ke harry. gue memukulnya pelan lalu louis cuma tertawa puas.

abang • michael cliffordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang