thru these tears

41 5 6
                                    

lana pov

"dia masuk kerja?." tanya gue ke citra.

"masuk shift pagi sampai sore." jawab citra yang buru buru mau pulang, dan gue hanya bisa ber'o' ria dan menjawab.

"makasih."

"iya sama sama, gue balik duluan ya, semangat kerjanya." ucap citra sembari menepuk pundak gue dan beranjak pergi, gue hanya bisa membalasnya dengan anggukan serta senyuman.

'dia' yang gue maksud adalah louis, gue udah ga liat dia lagi belakangan terakhir. mungkin udah 1 mingguan gue ga ngeliat dia dikampus maupun ditempat kerja.

beberapa hari sebelumnya udah gue coba chat tapi ternyata hasilnya nihil, ga ada jawaban disana. gue coba chat lottie juga kayaknya percuma karena semua keluarganya louis pindah ke surabaya. meskipun sempet gue chat tapi balesan lottie cuma "maaf kak aku gatau, mas louis juga ilang kabar belakangan terakhir."

feels weird.

dan selama satu minggu itu gue coba buat mandiri tanpa louis.

meskipun gue kangen sama temen gue satu itu tapi kan ini udah konsekuensinya gue pindah kesini, dan gue juga ga boleh menggantungkan semua ke orang lain kan?

walaupun memang gue masih butuh louis sekarang, tapi ya balik lagi.

people come and go.

so it's okay.

•••

hari ini gue ada kelas dikampus, dan ya masih sama kali ini pergi tanpa louis.

lagi.

entahlah gue cuma merasa kosong, dan sebelum dia pergi juga kita masih baik baik aja, gaada tuh yang namanya berantem segala macem. tapi gatau kenapa gue ditinggalin gitu aja.

gue buru buru masuk kelas karena jam udah mepet banget.

disana pikiran gue kosong, persetan dengan materi yang diberikan dosen. gue masih ga fokus sekarang.

i think about him.

dan dikepala gue terdapat banyak pertanyaan yang terucap

how is he?

are he's okay?

where are you now?

dan berbagai macam pertanyaan lain yang cukup banyak, entah sejak kapan gue mulai peduli dengan louis. tapi jujur gue sekhawatir itu.

selesai kelas gue langsung buru buru balik ke kostan buat siap siap kerja, tapi sewaktu gue nunggu dihalte, gue liat louis dengan motornya.

gue gilanya setengah mati.

"LOUIS!." teriak gue sembari menghampiri louis, louis cuma bisa melirik gue sebentar.

tapi sebelum gue tepat berada didekat louis, dia buru buru menyalakan motornya dan pergi.

gue terdiam sambil melihat motor louis yang mulai menjauh.

he left me?

louis kenapa sekarang? apa gue buat salah? atau dia juga bagian dari semua drama yang michael ciptain?.

gue masih berdiri didepan kampus dengan pikiran yang ramai, dan entah kenapa gue merasa sesak dan ingin menangis sekarang.

tapi dengan cepat gue mengelap air mata yang jatuh dan langsung pulang, entahlah semuanya terasa kacau sekarang.

•••

kalian pasti tau apa yang gue lakuin sekarang.

nangis.

iya gue lemah dan gue akuin itu, gue masih ga percaya ternyata louis kayak gitu. maksud gue, dia baru aja pergi ninggalin gue gitu aja tanpa alasan yang jelas.

kenapa semua orang pergi dari kehidupan gue satu persatu?

apakah gue seburuk itu?

gue kira gue akan lebih bahagia disini, ternyata hasilnya sama. dimanapun tempatnya, teman lama gue ternyata masih kesedihan.

dan untuk louis...

gue masih ga percaya ternyata dia sama aja, awalnya dia yang ngeyakinin gue kalau dia beda dari yang lain, tapi nyatanya?, ya salah gue juga terlalu percaya sama orang, alhasil begini.

gue segera mengelap air mata yang keluar deras, dan memutuskan untuk tidur karena hari ini cukup melelahkan, meskipun gue tidak merasa sepenuhnya tenang.

abang • michael cliffordOù les histoires vivent. Découvrez maintenant