sunset

62 8 21
                                    

belakangan terakhir gue agak sedikit deket sama louis, harusnya gue ga sepercaya ini sama orang karena mengingat kejadian lalu yang cukup bikin gue down tapi ya gue kasian aja sama dia.

setiap hari ngeline gue hanya untuk sekedar nanya "how are you?" atau bahkan "mau jalan bareng? kebetulan gue gaada temen" gue bisa aja nolak dengan halus karena louis juga bagian dari temen temen gue yang sekarang berubah tapi gue ga enak aja.

jadinya gue batasi kalau dia ngajak jalan atau apapun itu sama gue, jadi kalau gue bisa saat itu juga ya ayo kalau engga ya engga dan harus biasa aja jangan kebanyakan ngarep kalau gue bakalan punya temen yang 24/7 bakal selalu ada saat gue butuh supaya jaga jaga kalau semisal louis sama kaya mereka bukan gue doang yang ngerasain sedihnya.

dan hari sabtu ini louis ngajak gue buat pergi ke entah kemana karena dia gamau jawab pertanyaan gue tadi, awalnya ya louis bonceng gue biasa aja sampai dia memutuskan untuk minggir dan berhenti jadi gue harus terpaksa turun.

"kalau mogok gue gamau bantuin lo dorong." ucap gue langsung.

"jangan ungkit wisata masa lalu lah, ngga mogok ini." ucapnya, dulu emang suka mogok motornya louis ga suka lagi sih tapi selalu.

louis langsung buka jok motornya lalu memberikan gue sebuah jacket warna abu abu, gue menatapnya aneh namun louis hanya balik menatap gue sekilas sambil memakai jacket lain yang ia bawa.

"pakai kalau lo gamau kepanasan gara gara surabaya lagi cosplay jadi neraka jahannam." gue menatap sekitar dan ternyata benar kalau surabaya sedang panas total meskipun ini sudah agak sore, gue pun buru buru memakai jacket yang beraroma parfum milik louis, smells like mint.

"udah?." tanya louis waktu gue sudah selesai dan gue mengangguk lalu louis mulai melanjutkan perjalanannya.

"lo seriusan?." tanya gue waktu menyadari tempat mana yang louis datangi.

"ya bener, coba lo pegang pasti tangan lo ga bakal nembus." gue menghela nafas frustasi.

"tapi disini rata rata-."

"mahal, iya emang. tapi gapapa lah sesekali." potongnya dan louis langsung mengajak gue masuk.

surabaya north quay, menjadi tempat destinasi yang louis pilih entahlah gue ga habis pikir kenapa dia rela ngajak gue kesini padahal udah jelas jelas gue lagi kere.

"makan dulu yuk, lo laper kan?." tanya louis dan gue menggeleng.

"tadi udah sarapan angin." louis menghela nafas kesal.

"haha, lo lucu persis hidup lo." gue mendadak menatap louis malas.

"emang bener udah jangan memutar balikkan fakta, ayolah makan dulu." ajak louis sambil menarik tangan gue dan menggandengnya supaya mengikuti kemana arah tujuannya.

"gandengan mulu, mau nyebrang lo?." tanya gue.

"sayang kalau tangan lo nganggur, mending gue gandeng aja." jawabnya.

"najis."

"ngga, tadi gue udah wudhu." jawabnya.

"demi allah lo ngeselin banget." louis hanya tertawa lalu kembali mengajak gue membeli makanan.

setelah nunggu lumayan lama akhirnya gue sama louis bisa menyantap makanan yang kami pesan tadi.

"how was your day by the way?." tanya louis tiba tiba.

"bad, cause i'm with you right now." louis tertawa lalu meneguk minuman yang ia pesan.

"jangan jahat jahat sama gue."

abang • michael cliffordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang