déjà vu?

39 5 0
                                    

harry pov

rumah michael kali ini cukup ramai karena michael nyuruh kami ngumpul cuma sekedar main dan nongkrong bareng, dan tentu aja gue tidak menolak ajakannya.

kita disini cuma sekedar ngobrol diruang tamu sambil main ps dan nyemil, ya kayak tongkrongan pada umumnya.

"oi, sorry telat." ucap calum yang baru saja datang.

"iya gapapa, duduk lum." suruh michael dan calum menurut.

"ngomong ngomong adek lo mana, mike?." tanya calum tiba tiba sambil meminum kopi nescafe yang ia bawa tadi.

"clara? dia keluar sama temen temennya." jawab michael dan calum menggeleng sembari tersenyum mengejek.

"yang satunya." ucap calum dan sontak semua tertawa remeh, termasuk gue dan michael.

"bodoamat, bukan adek gue juga dia." jawab michael dan kita semua tertawa.

"ga boleh gitu, mike. kasian ia terluka." ucap calum dramatis tapi gue tau kalau dia berniat ngejek.

"idih najis." ucap gue.

"udah ah ngapain bahas dia, nih mending main ps sama gue." ajak michael dan semua setuju.

•••

selesai dari rumah michael, gue berniat langsung pulang harusnya, tapi..

drrtt... drrtt...

"halo? kenapa ma?." tanya gue

"harry, kamu ke toko musik papa dong."

"ngapain nyuruh aku kesana?." tanya gue ke mama.

"bantuin papa kamu, kasian katanya lagi rame." suruh mama, dan gue pun cuma bisa menghela nafas kasar dan segera mematikan panggilan suara dan pergi, meskipun malas tapi gue gabisa nolak perintah ibu negara satu ini.

beberapa menit perjalanan dari rumah michael akhirnya gue sampai ditoko ini, dan ternyata bener kalau disini lagi ramai. gue pun segera bantu papa angkat angkat barang dan cariin vinyl atau album musik kemauan pelanggan.

harusnya pelanggan ngga akan membludak kayak gini, tapi karena karyawan papa banyak yang ambil cuti jadi ya ramai banget.

"pa, ini aku tinggal ya." ucap gue karena ga terasa gue udah disini sampai jam 9 malam.

"kamu tetep disini sampai jam 11 nanti sekalian tutup toko, papa ada urusan mendadak sekarang mangkannya harus pergi, toko ga boleh ditinggal jadi sementara kamu jagain." ucap papa dan gue hanya menatapnya terkejut.

"aelah, yaudah deh hati hati." ucap gue sambil menyalimi tangan papa.

terpaksa gue disini.

aslinya toko ga sepi sepi banget dan ga rame rame banget sekarang, jadi gue ga perlu kewalahan kayak tadi.

tepat pukul 11 gue mulai bersiap siap untuk menutup toko, setelah gue pasang kata "closed" didepan toko dan menutup pintu, gue mulai merapikan vinyl, album dan beberapa peralatan alat musik lainnya.

karena banyak barang yang berantakan jadi gue memutuskan untuk menyetel satu vinyl, gue mengambil acak salah satu vinyl dan lagu pun menggema ditoko ini.

awalnya gue enjoy dengan lagu yang diputar sampai akhirnya lagu kali ini mampu merubah mood gue.

you say to me your jeans don't fit
you don't feel pretty and it's hard to miss
i wish that you could see my point of view
as someone starin' back at you on friday night 

gue terdiam sebentar, dan entah kenapa bulu kuduk gue sedikit berdiri. gue mengedarkan pandangan disekitar toko.

dan gue baru menyadari kalau lagu dan toko ini punya kenangan tersendiri untuk gue pribadi. lagu dan tempat yang sama ketika cerita gue dan lana dimulai.

gue tau itu cuma akal akalan tapi entah kenapa rasanya sangat nyata saat itu, dan sekarang yang tersisa hanya kenangan yang terputar dikepala kalau kami itu pernah ada, dulu.

dan mungkin saja kalau sekarang gue merasakan deja vu.

and you don't wanna dance
i know you love to dance

gue masih ingat tarian kami kala itu, dan usaha gue yang mencoba membuatnya bahagia lagi.

gue berusaha buat lupa dan tidak peduli tapi semakin lama lagu itu berputar, semakin kuat ingatan gue akan dia.

keep your head up love, keep your head up
don't look away, don't look away
'cause everybody's looking at you now
my, oh, my
i guess some queens don't need a crown

isak tangisnya kala itu mulai muncul dikepala gue, dan inget banget kalau gue mendekapnya agar tangisnya terhenti.

sekali lagi, gue mendekapnya.

dan entah kenapa gue sedikit sedih mengingat tangisannya.

and i know why
even when your tears are falling down
still somehow
you're perfect now

lagu ini mampu membuat dia dan segala kenangan menjadi hidup kembali.

ingat sekali kala itu kami memutuskan untuk nonton michael tanding, tapi akhirnya malah berujung tangis, dan gue yang tiba tiba ngajak dia kesini cuma buat bikin dia bahagia lagi, tapi akhirnya gue sama dia malah berakhir di suatu hubungan yang tidak benar benar nyata karena itu hanya sebuah tipuan.

jujur gue merasa sedikit bersalah perkara kemarin, gue juga ngga pernah liat dia se kacau itu sebelumnya.

entah apa yang terjadi sama gue sekarang, gue cuma ngerasa kalau i miss her laugh right now.

maaf, lan.

gue segera mengambil vinyl yang gue putar dan mempercepat merapikan toko. gue pun keluar dan mengunci toko karena menurut gue, semakin lama gue disitu, malah semakin aneh perasaan yang gue rasa.

gue mulai pergi dengan cara menancapkan gas motor dengan pikiran kemana mana. gue menanamkan dipikiran dan hati kalau gue hanya sekedar menyesal dan kasihan, tapi entah kenapa semakin lama gue pikir tentang dia dan segala kenangannya, semakin besar juga rasa kangen gue.

aneh...

abang • michael cliffordWhere stories live. Discover now