4 [Om-Om prik]

45.6K 4.2K 345
                                    

"Om aku mau putusin Agam."

Ali membuka matanya, ia menunduk menatap gadis yang tidur dalam pelukannya, Ily mendongak melihatnya sambil memutar mutar puting kecil laki laki itu.

Sialan! Gadis kecil ini membuat Ali makin gila.

"Hm, kenapa?" Tanya Ali dengan suara seraknya.

"Bosen."

Ali mengangguk pelan, kembali menutup matanya lalu mengigit bibirnya sendiri. "Shhh, jangan keras keras Ly," kata laki laki itu, suaranya makin parau, tapi Ily tidak menyadari itu dan malah terkikik geli.

"Tapi lucu om, kecil kayak boba," balas gadis itu tertawa, ia gemas hingga makin mengangkat kaos laki laki itu dan mencubit dadanya makin keras.

"Sakit, Ly!"

Ily mendongak lagi, menatap wajah Ali yang memerah dan matanya terpejam erat. "Pacar om pernah giniin om Ali, nggak?" Tanyanya penasaran.

Napas Ali terdengar tak beraturan, ia makin erat memeluk tetangga kesayangannya itu. "Belum, baru kamu ini yang nakal. Shh- Ily siapa yang ajarin heh!" Ali langsung membuka matanya, ia tampak marah setelah sadar dari sekian menit terlewat.

Kenapa Ilynya tiba tiba nakal begini, padahal seingat Ali dia belum mengajarkan kearah sana, masih dalam bab ciuman di leher belum lebih sama sekali. Lalu belajar dari mana gadis kecil ini?

"Gak di ajarin siapa siapa, Ily gemes aja hehe."

Menghela napas, Ali kembali memeluk gadis itu. "Nakalnya sama om Ali aja ya, gak boleh sama yang lain," bisiknya lalu kembali memejamkan matanya.

Ily mengangguk sambil menyengir dengan wajah polosnya. "Om Ali juga, pacarnya gak boleh cium leher om Ali, gak boleh pegang boba om Ali, bobanya cuma punya Ily doang ya?"

Ali mengangguk pelan.

"Om Ali tau nggak?"

"Hm, apa?"

Gadis itu diam sejenak, berhenti dari kegiatannya. "Leher Ily yang merah merah kemarin, di tanyain Bunda tau, Om."

"Kamu jawab apa?" Balas Ali serak dengan napas satu satu.

"Gatal gatal, Ily bilang aja kalau habis makan kerang."

Laki laki itu terkekeh, masih setia memejamkan matanya dengan bibir yang ia gigit. "Kenapa gak bilang aja kalau habis di cium om Ali?"

"Gak mau," Ily kembali memutar mutar puting Ali dengan gemas. "Nanti om Ali di gebukin Ayah," katanya dengan suara kesal.

"Nggak papalah, habis di gebukin nanti om Ali di suruh nikahin kamu. Wiih ayo dong lagi, lebih gak papa deh."

Mata gadis itu membulat. "Nggak, mana mau Ily nikah sebelum kuliah!"

"Gak papa, nanti yang enak om Ali, Ly."

"Nggak!"

"Yaudah, om Ali nikahin cewek lain aja."

"Om!!"

Teriakan bersamaan dengan gigitan kuat di putingnya membuat Ali langsung membuka mata dan melotot. "ILY!"

Bukannya melepas gigitannya, Ily malah makin kuat mengigit.

"Sakit Ly! Adoooh!"

Ali heboh sendiri dan kesakitan berusaha mendorong kepala gadis itu. "Ily! Sakit dek!" Teriaknya sambil menekan hidung gadis itu.

"Ily! Astaga!"

"Ahhh! Ily!"

Selang beberapa detik, akhirnya gigitan itu lepas. Ali membuang napas kasar, menatap penuh sesal putingnya yang memerah dan terdapat bekas gigitan di dadanya.

OM Tetangga [PART LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang