46 [Melahirkan?]

15.7K 2K 175
                                    

Beberapa bulan kemudian..

Bunyi pintu kamar mandi terdengar, membuat Bagas menoleh dan mendapati Ali yang keluar dengan tangan memegang handuk. Laki-laki itu memakai celana pendek coklat dan tidak memakai baju, lekuk tubuhnya yang sedikit kurus dari pada sebelumnya membuat Bagas diam-diam menahan tawa. Tampaknya minggu-minggu terakhir Ily hamil akan membuat Ali makin gila.

Bagas akan menunggu Ali menyusul Laras ke psikolog, untuk memeriksa kejiwaannya yang mulai tertekan setelah memperistri seorang bocah manja seperti Ily.

Omong-omong soal Laras, perempuan itu kini sedang dalam terapi pengobatan gangguan mentalnya. Ia depresi berat setelah semua kejadian dalam hidupnya beberapa bulan ini. Ia sering menangis tanpa bisa di kendalikan lalu akan dengan cepat berubah marah, begitu terus menerus. Bahkan beberapa kali perempuan itu mengirim photo telanjang pada Ali atau tidak sungkan langsung mendatangi rumahnya dengan baju terbuka, hingga Ali memutuskan untuk menyuruh orang membawa Laras ke psikologi dan akhirnya perempuan itu memang harus di rawat.

"Gue liat-liat muka tampan yang selalu lo banggakan sekarang mirip pantat ayam, iya nggak?" Tanya Bagas mengejek.

Ali mendengus, laki-laki berambut hitam legam itu membuka lemari pakaian, mengambil kaos hitam dan memakainya. Ia menutup lemari dan mengusap wajahnya dengan handuk.

"Tinggal tunggu tanggal mainnya aja Gas, bini lo hamil nanti, lo akan ngerasain kejamnya dunia," balas Ali dengan sengit.

"Nah itu! Itu alasan gue ke rumah lo hari ini!" Bagas yang semula berada di lantai dengan kepala menyandar ke ujung tempat tidur kini duduk tegak, TV masih menyala menampilkan acara lomba memasak.

"Apa?" Tanya Ali lalu berjalan meletakkan handuk di pintu kamar mandi.

"Heh bego!" Bagas melotot takjub. "Kok lo naruh handuknya bener sih, lo juga tadi ambil bajunya rapih. Lo dari generasi apa? Lo tau nggak suami yang baik dan sholeh itu adalah suami yang kalau ambil satu baju bisa berantakin satu lemari, suami yang suka di sayang istri itu yang suka naruh handuk di tempat tidur, kok lo antonimnya!" Komentar Bagas dengan heboh.

Alis Ali menyatu. "Apasih anjing!"

"Nggak sehat lo, lo bukan laki-laki sejati Li!"

"Bacot! Udah bapak-bapak nggak usah banyak bercanda, umur nggak ada yang tau Gas!"

"Sialan!"

"Tadi lo mau ngomong apa? Gue sibuk nih, Ily di bawah masih ulangan, selesai dia ulangan dia minta di temanin nonton avengers," wajah Ali menekuk, terlihat benar-benar frustasi dengan kehidupannya yang begitu di penuhi kasih sayang dari istri baik hati semacam Ily. "Gue di suruh pakai kostum rangers pink dan dia sendiri merah, gila gue lama-lama!" Lanjutnya dengan ketus.

Bagas terkekeh, ingin menertawakan Ali tapi dia langsung ingat apa tujuannya datang ke rumah Ali kali ini, laki-laki itu segera berdiri dan mendekat pada Ali. Bagas menunjukkan handphonennya, memperlihatkan sesuatu pada Ali.

 Bagas menunjukkan handphonennya, memperlihatkan sesuatu pada Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OM Tetangga [PART LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang