29 [Bini siapa paling gede?]

33K 3K 800
                                    

Sebenarnya kemarin itu humay mau up part ini juga, mau double up gitu. tapi pas liat komen humay langsung ngakak.

Komen kalian lucu² dan mood banget🤣

jangan lupa mampir di instgram: humayyaira_14
Aku sering spoiler part berikutnya di ig wkwk

Selamat membaca...

"Nikahin aku Li, seenggaknya sampai anak ini lahir, sampai Fahri berhenti mencoba celakai anak ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nikahin aku Li, seenggaknya sampai anak ini lahir, sampai Fahri berhenti mencoba celakai anak ini."

Perkataan Laras sukses membuat Ali terdiam, seolah perkataan itu mampu menarik seluruh perhatiannya hingga hanya bisa menatap lurus pada perempuan di hadapannya itu.

"Aku takut Li.."

Tangis Laras yang lirih dan wajah putus asanya kembali di perlihatkan, ia seolah berkamuflase menjadi wanita paling menyedihkan di dunia, seolah-olah semua masalah hanya datang pada dia dan menyiksanya.

Diam-diam Reza terkejut mendengar pembicaraan keduanya, laki-laki yang berdiri di belakang Ali itu kini tampak ragu untuk menegur bosnya, tapi Reza juga memikirkan Ily, gadis SMA polos yang selalu mampu menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantor ketika ia berkunjung kesini.

Reza akhirnya memberanikan diri menepuk lengan Ali. "Pak, ingat ada Ily yang baru kemarin-"

"Sstt!" Ali mendesis pelan, menyuruh Reza diam. "Kamu pergi dulu, saya masih ada urusan," ujar Ali menyuruh Reza pergi.

"Pak, tapi Ily-"

"Za.. jangan sampai saya khilaf pecat kamu."

Reza di buat bungkam dengan ancaman itu, maka dengan rasa tidak nyaman akhirnya laki-laki itu memilih pergi sebelum Ali benar-benar menunjukkan kekuasaanya sebagai seorang CEO.

Ali kembali menatap Laras, ia masih dengan lekat memandangi wajah bersih di depannya. Bahkan suara handphonenya yang kembali berdering tidak mampu membuat tatapanya teralih.

"Aku minta tolong Li, setelah anak ini lahir aku janji, aku janji nggak akan ganggu kamu lagi," ujar Laras menggebu-gebu.

Ali mengangguk, tatapannya semakin dalam dan tangannya perlahan bergerak mengusap kening Laras. "Ras.."

Laras mendongak. "Iya?"

"Kamu panas Ras, kamu sakit."

"Nggak Li, aku nggak papa. Aku cuma-"

"Kamu sakit, kamu sakit jiwa Ras, bisa-bisanya minta nikah sama orang yang udah beristri. Di pikir nikah itu kayak main petak umpet? Yang habis ketemu bisa ngumpet lagi sampai seterusnya," Ali terkekeh, ia kembali menarik tangannya menjauh.

"Nikahin Ily aja aku udah hampir stres, apalagi di tambah nikahin kamu. Aku pasti positif sakit jiwa kayak kamu Ras," lanjut Ali tanpa perasaan.

"Pelan-pelan Ras, yuk bisa yuk banyakin syahadat, umur nggak ada yang tau."

OM Tetangga [PART LENGKAP]Where stories live. Discover now