41 [Pacaran dengan arkan]

18.1K 2.3K 290
                                    

Please, jangan jadi pembaca gelap ya🥲 tinggal jejak vote dan komen.
Karena komen kalian bisa naikin mood untuk nulis😊



"Ini udah jam 11 malam, lo nggak di marahin orang tua lo pergi keluar sendirian?"

Arkan menunduk, memperhatikan wajah polos Ily yang menatapnya tanpa berkedip, perempuan itu menggembungkan pipinya. "Sebenarnya tadi gak boleh, tapi aku maksa."

"Astaga!" Arkan berdecak, ia melihat ke belakang sebentar, memastikan tidak ada orang selain mereka. "Terus lo nggak ada hujan gak ada angin, tiba-tiba kesini alasannya apa?" Tanyanya.

Ily menunduk, kedua tangannya memegang perutnya sambil menarik napas berkali-kali.

"Arkan mau nggak jadi pacar aku?" Tanya Ily dengan tiba-tiba.

"Hah?"

"Wajah Arkan mirip Oppa song joong-ki, aku mau pacaran sama Arkan."

Arkan benar-benar terkejut dengan pengakuan perempuan itu, bahkan ia tidak pernah berpikir Ily akan menyukainya. Apalagi Davin, adiknya Ily sering berkata kalau Ily begitu dekat dengan laki-laki yang sering Davin panggil om Ayi, Arkan kira Ily menyukai laki-laki itu bukan dirinya.

Baiklah, Arkan tidak bisa menampik kalau Ily adalah gadis manis dan penurut. Ia tidak bisa berbohong kalau ia menyukai Ily sejak pertemuan mereka di mini market itu, tapi pacaran dengan Ily tidak pernah terpikir sedikitpun di otaknya. Arkan bahkan sekarang sudah punya pacar.

Laki-laki itu mendesis pelan, ia memegang bahu Ily. "Gue udah punya pacar Ly, maaf bukannya gue nggak suka sama lo. Tapi mau gimana lagi? Masa gue selingkuhin pacar gue," kata Arkan dengan jujur.

Seandainya Ily bilang tentang hal ini dua minggu lalu, sebelum Arkan jadian dengan pacarnya. Sudah pasti Arkan akan menerima Ily dengan senang hati karena jika boleh jujur, ia sangat menyukai Ily bahkan saat gadis itu tersenyum dunianya seolah teralih.

"Aku jam segini rela pergi dari rumah, datang jauh-jauh cuma mau jadi pacar Arkan. Masa Arkan nolak sih?" Tanya Ily, wajahnya memerah dan matanya mulai mengabur. "Arkan sekarang jahat ya?"

"Ly.." Arkan menghela napas sejenak, ia kembali melihat rumahnya lalu menatap Ily sekali lagi. "Gue udah punya pacar, atau nggak lo bisa nunggu sampai gue putus sama dia. Lo mau?"

Detik itu bibir Ily bergetar, setetes air matanya jatuh kemudian di susul dengan isakan kecil. "Kenapa sih Arkan nggak mau jadi pacarku? Aku sejelek itu ya?"

"Ly.."

"Please Arkan, aku cuma mau jadi pacar kamu," Ily menangis di depan Arkan, tidak perduli laki-laki itu yang terlihat panik melihatnya menangis. "Hiks.. aku mau jadi pacar kamu Arkan."

Arkan terdiam, ia juga tidak tega melihat Ily sesedih itu. Tapi menyelingkuhi pacarnya bukanlah hal yang bagus, Arkan tidak ingin menjadi jahat.

"Arkan, aku mau jadi pacar kamu," Ily menangis semakin kuat.

Arkan jadi takut orang-orang di rumahnya jadi bangun mendengar suara Ily, laki-laki itu di landa dilema, antara ingin menerima Ily atau mempertahankan pacarnya.

Tapi Ily menangis, dan Arkan benar-benar tidak tega.

"Arkan-"

"Yaudah bentar," Arkan memotong ucapan Ily, laki-laki itu merogoh saku celananya, ia mengambil handphonenya lalu mengusap layar dan mengetik sesuatu untuk seseorang.

Sayang
Malam ini, kita putus.

Arkan menarik napas panjang, melihat sekali lagi deretan kata yang baru saja ia ketik. Ia ragu untuk mengirim pesan itu pada pacarnya, tapi suara isakan Ily benar-benar membuatnya tidak tega.

OM Tetangga [PART LENGKAP]Where stories live. Discover now