39 [Orang asing]

19.5K 2.1K 346
                                    

Hal yang tidak pernah Ali duga sebelumnya adalah, dia bisa menikah dengan anak kecil yang dulu suka mengintilnya kemana-mana. Perbedaan usia mereka yang terlalu jauh membuat Ali awalnya tidak berharap banyak, tapi ternyata benar, takdir memang kejutan paling susah untuk di tebak. Dan nyatanya sekarang, ia menjadi suami dari anak kecil itu.

Mungkin memang salah Ali terlalu buru-buru menjadikan Ily istrinya, dia tidak sabar menunggu perempuan itu untuk sedikit saja lebih bisa bersikap dewasa. Makanya sekarang Ali harus menerima semua resiko dari keterburu-buruannya, ia harus selalu sabar menghadapi tingkah istri bocilnya itu.

"Tadinya om pikir kamu mau gunting rambut aja, kok jadi kemana-mana, dek?" Wajah Ali benar-benar pucat semenjak lima menit dari kedatangan istrinya itu, ia memperhatikan Ily yang sedang menatapnya nanar, seolah-olah akan menangis jika Ali tidak menuruti kemauannya.

"Om suami udah nggak sayang Ily, ya?" Tanya Ily dengan suara mulai serak.

Ali menggeleng cepat. "Sayang kok, sayang banget. Tapi kalau gunting rambut si jagoan, jangan dulu ya? Takutnya malah ke potong sama leher-lehernya, dek."

"Nggak akan om suami, Ily potongnya dikit aja. Dikiiiiiiit banget, boleh?"

"Kepotong dikit aja si jagoan, kamu nanti nggak ada pegangan loh," kata Ali, masih berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dari aksi percobaan ekstrem yang akan di lakukan Ily.

"Kan nanti bisa tumbuh lagi," balas perempuan itu dengan enteng.

Ali melotot, ia makin berjalan mundur hingga punggungnya menyentuh pintu lemari. "Mana ada tumbuh lagi dek, ini om rawat dia udah mau 33 tahun baru segini besarnya, kalau kepotong beneran nggak akan ada season 2nya."

"Kenapa sih kepotong dikit jadi masalah? Lagian biar imut om."

Ali benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, perempuan itu dengan entengnya mengatakan ingin menggunting rambut jagoan kebanggaanya agar imut? Yang benar saja, dimana letak kejantanannya nanti kalau gajahnya saja di modifikasi menjadi imut.

Hati kecil Ali akan terluka jika sampai itu terjadi.

"Sssstt, dek jangan keras-keras ngomongnya, nanti di dengar si gajah," bisik Ali dengan jari telunjuk di depan mulut.

Ily berjalan maju, mendekat pada Ali. "Apa iya, Ily harus izin langsung sama gajahnya? Kalau dia nggak jawab itu artinya setuju?"

Ali melebarkan matanya. "Heh! Mana ada begitu."

"Ily kan cuma tanya, pelit banget," ketus Ily sambil semakin mendekat hingga tepat berdiri di hadapan Ali dengan gunting yang setia bertengger di tangannya.

"Ily dengerin om dulu," Ali mendorong kening Ily dengan jari telunjuknya. "Om kasih apapun yang kamu, terserah apa aja. Tapi dek, jangan aset om ya? Negara kita butuh dia untuk menciptakan bibit-bibit unggul, kalau dia kepotong kepalanya dikit aja? Udah kelar, gak ada yang bisa di harapin lagi."

"Ily janji om, cuma potong rambutnya aja."

Ali menggeleng dan menyingkirkan gunting di tangan perempuan itu, ia terlihat takut kalau seandainya Ily khilaf dan main potong saja miliknya tanpa aba-aba.

"Ini Ily ngidam loh, katanya kalau istri lagi ngidam terus suaminya nggak nurutin nanti bapaknya jadi suka ngeces. Om mau?"

"Kok jadi om?" Tanya Ali, ia terkekeh walaupun jantungnya masih memompa cepat akibat takut dengan permintaan Ily.

Ily memutar bola matanya malas."Ya masa dedeknya yang ngeces, mana ada Ultramen ngeces."

"Oke," Ali mendesis dan memaksakan senyuman, ia berusaha mencari cara agar Ily menarik lagi permintaannya. "Gimana kalau kita jalan-jalan aja? Beli es krim, beli alat make up. Beli apa aja, gimana?"

OM Tetangga [PART LENGKAP]Where stories live. Discover now