07 | Payung Kuning

39 13 1
                                    


A/N: Punten. Kalian bosan gak sih sama cerita ini😭






Sebuah mobil sedan berhenti di depan rumah minimalis milik Rin. Sang pengemudi melirik seorang gadis yang duduk di sampingnya masih dengan keadaan tidak sadar. Sepertinya Yuan terlalu banyak memberikan obat biusnya.

Yuan sebenarnya terpaksa harus membekap Rin. Karena dia tidak ingin membawa gadis itu ke tempat yang tidak baik walaupun Rin merasa tempat itu aman-aman saja untuknya.

Entahlah.

Yuan merasa ini bukan dirinya.

Dia tidak pernah menjadi sepeduli ini dengan orang lain.

Jatuh cinta? Yuan rasa itu mustahil. Rin sama sekali bukan tipenya. Mungkin rasa iba tepat untuk mendefinisikannya.

Yuan menyugar rambut hitamnya ke belakang. Tak menyangka mengurus Rin membuatnya kelelahan.

Tangan Yuan bergerak membuka pintu mobil lantas mengitari sisi mobil yang satunya. Kemudian membuka pintu mobil dan menggendong Rin keluar. Yuan juga memastikan kepala Rin agar tidak terbentur pintu mobil dengan menempelkan tangan kirinya di kepala Rin.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana Yuan bisa meletakkan Rin? Nyokap Rin pasti belum pulang. Tapi, dia coba saja dulu. Siapa tahu ada seseorang di rumah Rin.

Keef yang saat itu belum tidur pun tertarik untuk melihat siapa yang datang ke rumah Rin setelah ia dengar suara pintu mobil yang dibanting pelan itu. Ia mengintip lewat jendela kamarnya. Matanya melebar begitu melihat Rin sedang digendong oleh seorang laki-laki.

Tidak bisa di biarkan. Siapa cowok itu?

Keef segera menyambar sebuah jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya. Kakinya melangkah menuju halaman rumahnya.

"Siapa lo?" Tanya Keef begitu ia sampai di halaman depan rumah Rin.

Yuan yang sedari tadi menekan bel itu pun menoleh. Ia sedikit merasa keberatan dengan berat badan Rin.

"Teman sekelas dia. "

Keef mengernyit. Jika cowok ini memanggil Rin dengan sebutan 'dia' berarti cowok ini tidak cukup akrab dengan Rin.

"Kasih Rin ke gue, " ucap Keef.

"Memangnya lo kenal Rin?" Keef mengangguk singkat, "Kami tetangga. "

Yuan menatap Keef sebentar. Ia berdecak, "Nih. Ini cewek berat juga. "

Keef diam saja. Tangannya bergerak mengambil alih Rin yang sedang tertidur. Yuan segera meregangkan tangan dan punggungnya begitu Rin telah di gendong oleh Keef.

"Kenapa Rin bisa kayak gini?" Tanya Keef sambil memandangi wajah Rin.

"Lo tanya sendiri aja sama dia. " Balas Yuan.

Laki-laki dengan outfit kece badai itu sedikit kesal dengan cara Keef menatap Rin.

"Lo bisa dipercaya gak?" Keef menatap Yuan, "Apa?"

"Gue mau pulang. Nyokap dia kemana sih?" Ucap Yuan.

"Masih di stasiun radio, " jawab Keef tanpa melepaskan tatapannya dari Rin.

Mata Yuan melebar ketika melihat Keef merogoh saku celana Rin.

"Lo mau ngapain?" Yuan bertanya dengan tidak santai.

Keef tidak menjawab. Sebagai gantinya ia memperlihatkan sebuah kunci rumah yang ia dapat dari saku Rin. Yuan pun terdiam.

"Buka. " Perintah Yuan. Keef melayangkan tatapan tidak sukanya pada lelaki ini. Apa dia tidak bisa lihat dirinya tengah menggendong Rin?

HIRAETH✓Where stories live. Discover now