13 | Keef vs Yuan

48 11 16
                                    

A/N: Dapat saran dari teman, kalau cerita ini baiknya ganti judul.

Menurut kalian gimana?

Aku udah ganti judul sebanyak 3 kali loh😭 yang ikutin dari awal pasti tau...menurut kalian gimana?

Ganti judul pas view nya dikit atau udah banyak?

Terus menurut kalian judul ini udah cocok atau belum?

Kasih saran ya...bingung banget ini😭



****




"Bos! Wah parah anjir lu trending topic!"

Yuan yang baru saja datang itu langsung di hadang oleh Fathur di depan pintu kelas. Ia mengangkat alisnya sebelah.

"Apa sih lu! Pagi-pagi udah bacot!" Yuan berujar ketus lantas kembali melangkah menuju kursinya. Dengan sedikit menyingkirkan Fathur ke samping.

Setibanya di kursinya, ia juga melihat semua teman-temannya yang tengah melirik ke arahnya dengan tatapan menginterogasi, "Kenapa kalian?"

"Lo nggak ngelakuin itu kan, Yu?" Tanya Galen. Jarang-jarang Galen yang tak banyak bicara kini turun suara.

"Apa?"

"Lo nggak liat mading pasti?" Ujar Ren cuek tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Anjir jelasin kek jangan bikin bingung gini. " Yuan meremas rambutnya frustasi. "Daf. Gue trending kenapa?"

Daffa mengangkat pandangannya dari buku ke arah Yuan. Laki-laki berkacamata itu menyikut lengan Ren.

"Kasih liat, " ucap Daffa.

Ren mengangguk. Lantas memperlihatkan layar ponselnya pada Yuan.

Rahang Yuan mengeras setelah tau apa yang terjadi. Sebuah foto yang diambil diam-diam saat ia dan Rin bertemu di taman belakang. Walaupun mereka tidak benar-benar berciuman, namun, foto yang diambil dari belakang itu bisa menimbulkan kesalahpahaman.

"Shit!" Yuan menghempaskan tasnya ke atas kursi.

"Lagi rame banget di grup angkatan, bos, " kata Fathur takut-takut. Yuan kalau marah seram sekali.

"Dimana Rin?" Tanya Yuan.

Teman-temannya serempak menoleh ke kursi Rin. Tempat itu kosong. Menandakan pemiliknya belum tiba.

"Belum datang, " kata Galen.

Yuan memejamkan matanya. Mengatur emosi, "Lu semua cari siapa yang foto dan nyebarin gambar ini. Gue mau cari Airin. "

Zara yang awalnya sibuk berbicara dengan teman-temannya pun menoleh ke belakang ketika Yuan mengatakan hal tersebut. Tidak ada ekspresi di wajahnya. Datar.

Mendapati anggukan dari keempat temannya, Yuan pun langsung pergi dari kelas tersebut. Mencari gadis bernama Airin.

Yuan berjalan menuju gerbang sekolah. Siapa tau Rin belum menginjakkan kakinya di sekolah. Ini masih pagi sekali. Mustahil Rin datang sepagi ini. Tepat waktu pun kadang jarang sekali. Yuan hafal dengan kebiasaan gadis itu.

Mata Yuan menangkap sosok Rin yang baru saja melangkah memasuki gerbang. Laki-laki itu pun langsung menghampirinya. Menarik tangan Rin menjauh dari keramaian. Yuan bisa merasakan Rin memberontak minta dilepaskan. Namun, laki-laki dengan tatapan elang itu tidak peduli.

Keduanya kemudian berhenti di area kolam renang yang memang sepi di jam pertama.

"Lo apa-apaan sih!" Rin menepis kasar tangan Yuan. Lalu melihat pergelangan tangannya yang memerah.

HIRAETH✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora