15 | Tanda Tanya

31 11 1
                                    

📌 PART INI DIPENUHI DENGAN NARASI, HARAP BERSABAR.

🎧BLUE NOSTALGIA - YUJU


***





Hari ini Rin dibuat risih dengan Yuan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.


Hari ini Rin dibuat risih dengan Yuan. Misal seperti pagi tadi, Yuan tiba-tiba menjemputnya di depan rumah lamanya. Tentu saja. Laki-laki itu mana tau Rin sudah pindah ke rumah di seberangnya.

Ini pertama kalinya ia dijemput seperti itu. Walaupun Rin tidak mau, Yuan tetap keras kepala. Menariknya hingga berhasil duduk di bagian belakang motor. Apa boleh buat? Rin malas berdebat. Lagipula masih terlalu pagi untuk mencari keributan dengan Yuan.

Tidak hanya itu, setelah mereka tiba di sekolah, Yuan tiba-tiba merangkul pinggangnya sambil berjalan di koridor. Untung saja Rin punya respon yang bagus. Begitu tangan Yuan melingkar di pinggangnya, Rin langsung menendang 'masa depan' pria itu.

Rin menidurkan kepalanya ke atas meja di saat pelajaran sedang berlangsung. Sesekali ia memegang ponsel yang menampakkan room chat-nya dengan Dewi, mamanya.

Pesannya belum dibalas. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak.

Rin menghempaskan napasnya kasar. Yuan yang memang memperhatikan Rin sedari tadi pun mendaratkan sebuah pena ke kepala Rin.

Gadis itu mengangkat kepalanya dan menoleh ke sang pelaku. Yuan malah melambaikan tangannya sambil menyengir tak berdosa.

Rin menatap sinis laki-laki itu. Lihat saja! Jam istirahat ia akan menendang 'masa depan' Yuan sekali lagi. Agar lelaki itu jera mengganggunya.

"Sekian pelajaran kita hari ini. Jangan lupa tugasnya dikumpulkan Senin depan!"

"Baik, pak!" Seisi kelas menjawab serempak.

Begitu guru itu keluar kelas. Para siswa berhamburan keluar. Berbeda dengan Rin yang kembali mencoba untuk tidur.

"Rin. " Panggil seseorang.

Perempuan itu menggeram. Baru saja ia ingin tidur, tapi sekarang ada yang mengganggunya lagi?

Menyebalkan.

Rin membuka matanya dengan malas. Lebih malas lagi ketika melihat yang datang adalah Zara.

"Kenapa?" Tanya Rin tanpa repot-repot mengangkat kepalanya.

"Lo salah paham. Bukan gue yang nyebarin foto itu, " cicit Zara. Jujur saja perempuan itu takut sekali dengan aura yang dimiliki Rin.

"Siapa bilang gue nuduh lo. Lo buang-buang waktu gue tau nggak?" Rin kembali memejamkan matanya.

"Ja-jadi waktu itu lo nggak berpikiran itu gue kan?"

"Hmm. "

Zara tersenyum lega. Memang bukan dia yang menyebarkan foto itu. Tapi Lia, sahabatnya. Temannya itu sangat cemburu melihat kedekatan Rin dengan Yuan.

HIRAETH✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum