☁️25(B) : Di Balik Gerhana☁️

140 27 12
                                    

But if you change your mind you'll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse

-From a song: Blue Sky Collapse-

Di Balik: Gerhana🌘

Gue tahu apa yang dipikirkan ibu-ibu itu saat melihat seorang gadis muda ikut duduk di depan poli kandungan dengan wajah pucat setengah sembab. Apalagi orang yang menemaninya adalah laki-laki dengan umur yang tampak sebaya dan tidak terkesan sudah mengerti tanggung jawab.

Ketika gue dan Bintang diam, riuh rendah mereka tidak kunjung lenyap tetapi malah menjadi-jadi. Gue nggak merasa salah untuk memaki orang yang lebih tua ketika mereka sudah keterlaluan. Tapi gue kira ribut-ribut juga nggak akan ada gunanya. Kita nggak bisa mengontrol perilaku orang-orang, yang bisa kita lakukan hanya mengontrol perasaan sendiri.

Beruntung, gue punya kebiasaan mengantongi earphone di saku.

Bintang menoleh ketika tangan gue menyelipkan sebelah earphone ke telinganya.

"Mau lagu apa?" tawar gue.

"Yang lagi suka Kak Ge dengerin aja."

Gue tersenyum. Memilih Blue Sky Collapse milik Adhitia Sofyan tanpa pikir panjang. Setelah dua bait pertama, Bintang yang semula duduk dengan tegang mulai mencari sandaran. Gue rasa ia sedikit terbawa suasana karena lagu yang kami dengarkan punya instrumen gitar yang lembut.

"Bikin ngantuk ya? Mau ganti?"

Yang gue tanyai segera menggeleng. Mencegah niat gue mengganti lagu dengan mengatakan kalau ia menyukai lagunya.

Still everyday I think about you
I know for a fact that's not your problem
But if you change your mind you'll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse

Gue hafal di luar kepala semua lirik lagu ini. Ketika memasuki bagian refrain, gue ikut menyanyikannya sambil sedikit membungkuk agar lebih mudah menilik mata Bintang. Ia terkekeh geli melihat gue yang sama sekali nggak peduli meski sekarang gue jadi pusat perhatian orang-orang.

You see people are trying
To find their way back home
So I'll find my way to you

Still everyday I think about you
I know for a fact that's not your problem
But if you change your mind you'll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse

Tiba-tiba Bintang menangis. Tapi juga masih berderai tawa. Segera saja gue menyembunyikan wajah malu-malunya yang manis ke dalam pelukan. Gue amat lega. Tangisan Bintang ini berbeda dari tangisannya yang menyambut gue saat baru tiba semalam. Atau tadi pagi sebelum kami berangkat ke rumah sakit. Setidaknya, lagu kecil tadi berhasil mengalihkan pikirannya yang penuh walaupun hanya sesaat.

Mengeluh tidak bisa bernapas, Bintang lantas mengangkat wajahnya. Gadis itu membuka tas selempangnya berniat mencari tisu, bibirnya mengerucut saat sadar dia lupa membawa kertas lembut yang kata Andari sudah jadi kebutuhan Bintang belakangan ini. Tadinya gue mau ke depan sebentar untuk beli tisu dan minum, tapi Bintang nggak mau ditinggal sendiri. Jadi yasudah, berhubung antrian di poli juga masih panjang, kami putuskan beranjak sekalian jalan-jalan sebentar.

"Ciee calon ibu nih..."

Bintang langsung mencubit sengit pinggang gue, "NGAWUR!" bantahnya dengan memelotot.

"Loh kenapa?" Gue tergelak. Lalu merangkulnya. Tangan gue bergerak sendiri mengusap-usap bahu Bintang yang terasa kecil dan lebih ringkih dari yang bisa gue ingat. Seolah dengan melakukan itu, gue bisa menjatuhkan ketakutan dan kekhawatiran yang gue tahu masih dipikulnya. "Jadi ibu kan sesuatu yang mulia, Bi."

Di Balik AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang