Part 14 🔞

92.9K 1.4K 10
                                    

Hallo, jangan lupa klik bintang... Okey. Terima kasih ☺️... Aku sudah kasih peringatan ya...

Happy reading, selamat malam minggu... Buat yang jomblo dan ga ada yang selamatin hehe

*****

Kawindra merasa curiga saat melihat gelagat sang istri, beberapa hari ini istrinya lebih banyak melamun dan diam. Tentu, itu berbanding terbalik dengan kebiasaan istrinya.

"Menurut kamu, jika perempuan lebih banyak diam dari biasanya. Apakah ada sesuatu?" tanya lelaki itu, pada Alan.

Alan langsung mengalihkan perhatiannya dari mackbook, ia sedang membuat jadwal untuk Kawindra selama lelaki itu berada di Kalimantan nanti.

"Menurut pengalaman saya, begitu bos. Tapi, memang kebanyakan wanita sulit untuk ditebak. Saat ditanya, pasti mereka akan jawab tidak apa-apa. Why bos?" balas Alan.

Kawindra menggeleng, ia jarang sekali berbicara mengenai rumah tangganya pada siapa pun. Terkecuali, sahabatnya sendiri.

Lelaki itu menutup layar tab miliknya. "Berapa lama kemungkinan saya di Kalimantan? Kamu sudah booking untuk hotel dan tiket pesawat?" tanya Kawindra memastikan.

Alan segera menyerahkan mackbook pada Kawindra. "Kemungkinan satu Minggu paling cepat bos, jika tidak ada kendala apapun. Saya sudah siapkan semuanya, semoga berjalan lancar."

Mata Kawindra sibuk membaca jadwalnya saat berada di Kalimantan nanti, diam-diam ia mendesah karena merasa kesal. "Bagaimana aku bisa tahan selama itu?" ucapnya.

Alan langsung menoleh, memastikan apakah Kawindra berbicara dengannya. "Mengapa memangnya bos?" tanyanya merasa heran. Biasanya bosnya itu tidak akan mengeluh mengenai pekerjaan, karena memang Kawindra adalah lelaki gila kerja.

Alih-alih menanggapi perkataan Alan, lelaki itu menyuruh asisten nya untuk segera pergi dari ruangan miliknya. Dipatuhi oleh Alan, tahu bahwa Kawindra butuh sendiri. Terlihat dari raut wajahnya yang frustasi.

Setelah memastikan Alan pergi, Kawindra langsung memanggil lewat video call sang istri. Ia belum memberi tahu, bahwa dirinya akan ke luar kota.

Panggilan tersambung, selang berapa lama kemudian tampaklah wajah Aleesha di layar ponsel. "Lagi ngapain?" tanya Kawindra.

Alessha yang berada di layar tampak sibuk, entah apa yang dilakukan nya. "Lagi bikin kue sama Mbok Mirna, Mas. Kenapa?" tanyanya dengan nada datar, tampak malas-malasan menanggapi obrolan dari sang suami.

Kawindra merubah posisi, ia membuka jasnya, lalu melampirkan pada kursi. Setelah itu, lelaki itu langsung berbaring di sofa. "Wajahnya kayak gak senang, saat suaminya tanya-tanya. Kamu gak suka? Apa saya mengganggu waktumu?" selidik lelaki itu.

Aleesha menghembuskan nafas kasar, wanita itu paling malas saat menanggapi Kawindra dalam keadaan emosi begini. Tapi, bagaimana pun lelaki itu adalah suaminya. "Bukan gitu, Mas! Aku cuma tanya, mas kenapa video call segala? Apa tidak ada kerjaan?" tanyanya mengalihkan.

Kawindra kemudian mengirim jadwalnya pada sang istri. "Aku ada kerjaan selama seminggu, kamu mau ikut?" tawarnya.

Lama terdiam, kemudian Aleesha menggeleng. "Gak mau. Kandungan aku baru empat bulan, Mas! Aku gak mau ambil resiko dan terjadi sesuatu dengan bayiku," alibinya.

Padahal, wanita itu ingin bertemu dengan Prasojo! Ini kesempatannya, kapan lagi ia dapat bebas tanpa Kawindra? Meskipun, pasti nanti akan tetap ada pengawal! Namun, ia akan menyiasati agar pengawal itu menuruti perintahnya dan tak akan berbicara dengan Kawindra.

GAIRAH SUAMI POSESIF ✔️Where stories live. Discover now