►"What the-"

4.1K 582 204
                                    

Malam ini entah kenapa (name) agak sulit untuk tidur.

Dia yakin, walau tidur siang seharus nya itu tak mengganggu pola tidur malamnya.

Atau karena kejadian beberapa jam lalu? Setelah makan malam tadi.

Setiap kali (name) memikirkanny, otaknya langsung lag.

Apa yang harus dia katakan ke ayah nya nanti.

Jika mendengar perihalnya tadi? (name) sedikit membayangkannya sekarang.

Sesampai di rumahnya, sang ayah pasti akan menanyakan tentang keadaan di klan kamisato.

(name) pun menjelaskan keadaan di klan kamisato dengan eksposisi sesuai dengan fakta.

Sang ayah pun langsung menanyakan hubungannya dengan kamisato.

Di saat itu (name) membeku, bingung ingin menjelaskannya bagaimana.

Dengan terbata-bata (name) menjelaskannya dengan berat hati.

Tepat ucapannya selesai, nama (name) (surname) di coret di kartu keluarga.

Lalu (name) di kick dari rumah oleh sang kepala keluarga.

Dengan tegas penuh tekanan sang ayah mengucapkan. "dasar tidak berguna."

Oke, membayangkannya saja sudah bikin sakit kepala.

(name) tak mau traumanya kambuh lagi.

Cepat-cepat dia pejamkan matanya. Kembali menghitung domba yang sedang melompat pagar.


Esoknya, kantuk mata ada di sekitar mata (name).

Matanya sedikit merah, karena terlalu sulit tidur.

Menyapu halaman dengan sesekali menguap, beberapa pelayan yang melihat mencoba menegur (name) untuk istirahat dulu.

Tapi di jawab gelengan oleh (name).

"aku tak apa, kalian urus kan saja pekerjaan kalian sendiri."

Melanjutkan kembali menyapu halaman, (name) juga menyiram tanaman hias yang ada di sana, memotong tanaman liar.

Semua sudah di lakukan, (name) berjalan ke arah Ruang kerja ayato.

Mengetuk pintu sebanyak 3x, lalu memasuki ruang itu.

Ayato Tengah duduk mengerjakan tugas resminya.

Tugas nya jadi sedikit menumpuk, olehnya sendiri.

Ayato memandang (name) bingung.

Gadis itu mengeluarkan aura suram di sekitarnya.

Terlalu suram udah mirip seperti bawah tanah chasm.

"kau tak apa, (name)?"

"saya terlalu baik, Ayato-Sama. Jika anda perlu apa-apa panggil saja. Ini tehnya."

(name) menaruh nampan teh dan teko ke samping meja tambahan di samping ayato.

Menaruh nya dengan hati-hati, setelah melakukannya (name) berjalan meninggalkan ruangan itu.

Ayato memandang (name) dengan kasian.

Ia jadi merasa bersalah atas kejadian tadi malam.

Apa lagi mengingat ikatan antara keluarga kamisato dan (surname).

Keluarga (surname) yang sudah melakukan kontrak janji turun temurun. Janji dimana setiap anggota keluarga (surname) akan selalu menjadi pelayan setia klan kamisato.

Mereka di didik dari kecil akan menjadi pelayan yang anggun.

Melakukan ini-itu, apa yang di suruh oleh sang tuan.

Meng-babu; Kamisato AyatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang