►singkat

1.3K 148 91
                                    

Pagi cerah, nyanyian burung, dan hembusan angin. Cukup menyejukkan bagi seorang (name) yang lagi duduk di teras kediaman kamisato.

Menyeruputin teh, sesekali meniupnya. Mata yang terpejam ingin meningmati wangi teh yang mengepul mengeluarkan asap khas nya.

Manik terbuka. Malihat sang kekasih mengayunkan pedangnya.

Ayunan itu sudah beberapa kali dilancarkan. Dihitung pula beberapa kali, (name) hanya melihat. Walau dia sudah tau ayato tak akan bolos untuk mengasah ketajaman kemampuannya.

Ia hanya ingin melihat, diri ayato yang berkonsentrasi penuh hanya untuk mengayunkan pedang kayu itu.

Lihat, tatapan tajam itu. Mata yang menatap tajam kearah pedang seolah didepannya ada musuh. Mulut yangnya bergerak menghitung ayunan.

Yah, kapan-kapan lagi coba. Mau liat cwok kaya kek ayato mau serius sesaat.

Lupakan.

Tanpa sadar tepukan dibahunya, menghentikan lamunan (name). Meneloh ke empu yang menepuk, (name) hanya mendengus. "sudah..?"

"gak liat ya? Apa matanya mau dikasih mora biar melek."

"sekali lagi bilang, ku pukul nih."

"memangnya bisa?"

Selagi mereka adu mulut di sana, dua sepasang gender yang sudah senyum-seyum gak jelas, cuman senang melihat kapal mereka berlayar tanpa karam.

Mengheningkan cipta... Mulai!

═════ ◈ ═════

Tak lama lagi hari penantin, sudah beberapa minggu terlewatkan. Mungkin satu bulan..?

Entah, ayato tak sabar untuk bulan depan.

Iya, pernikahan (name) dan dirinya akan dilakukan. Secara tertutup. Walau begitu, akan banyak tersebar dimana-mana bahwa ayato kamisato udah punya pasangannya.

Tapi masih banyak kejanggalan selama hari-hari ini berlalu. Apa itu? Ayato tak dapat menemuinya. Apa dia harus mencarinya sendiri.

Hmm...

Otaknya yang tengah berpikir tak sengaja mendapat panggilan keras yang mengejutkannya. Menoleh, ke orang yang melakukannya.

(name) yang lagi berpakaian seperti biasa atau kasual memasuki ruang kamar ayato. Dengan ditangannya sebuah boneka yang sebesar kepala orang dewasa.

Hari ini sudah malam, malam yang begitu dingin karena mau memasuki musim dingin.

Ayato yang lagi duduk bersila, membaca laporan menatap kegiatan (name) yang lagi membentang satu futon.

Satu..?

"kenapa satu futon?" penasaran, ayato bertanya dengan sedikit memiringkan kepala.

"nmm, futon satunya koyak. Jadi satu futon juga gak papa kan?"

Sekarang bukan itu masalahnya, ayato mencoba tak menjadi binatang buas kek anj— canda.

Bangkit dari duduk, ayato langsung tidur di futon, tangannya menepuk diatas. Meminta (name) untuk ikut tidur.

Tanpa bicara pun, (name) menurutin. Wanita itu tidur membelakangin ayato.

Ayato sendiri, memeluk si wanita erat.

"jangan erat-erat atuh, perut ku jadi agak mual."

"maaf, tapi selamat tidur."

"iya met bobok, kalau gak bobok aku cipok mulutnya."

Ayato yang sudah menutup mata, ingin menyelamin mimpi terbangun lagi.

"Kalau gitu gak mau tidur aja, biar di cipok."

(name) menyerengit, cuman becanda loh. Terus gadis itu membalikkan badannya, menghadap ayato.

"sejak kapan tuan muda ini menjadi orang gila?"

"mungkin maksudmu itu, gila akan mencintaimu?"

Wajah yang awalnya malu-malu tadi, langsung datar. (name) mengecup pipi ayato perkian detik. Membalikkan badan langsung menuju mimpi.

Ayato terdiam, wajahnya agak tersipu tadi langsung memerah. Malu, sekaligus kesal.

Katanya mau nyipok, tapi kok malah ngecup pipi? Butuh tindakan lanjut ini.

Tangannya memaksa tangan (name) untuk terlentang, ayato mengukung (name) diatas.

Tangan si wanita ditahan diatas kepalanya. (name) merintih dengan tekanan.

Manik terpejam terbuka, diatas ada ayato yang cemberut.

Bibir si lelaki mendekati daun telinga, meniup dan mengigit di daunnya. (name) yang diperlakukan begini langsung menutup mata, bibir ia gigit.

Ayato yng melihat dari ekor mata, tak memperdulikannya. Mulutnya bergerak ke arah jejang leher yang mulus.

Tangan yang tak memegang apa-apa bergerak ke arah bagian bawah (name).

Memainkan klitoris itu yang terbalut kain, (name) semakin menguatkan gigitannya. Menahan suara itu.

Ayato membuat tanda di leher milik (name), bukan 1 atau 2 tapi sekitar 5.

Tangannya yang menahan tangan (name) lepas. Pergi menyelinap ke pakaian (name) untuk memainkan gundukan yang besar itu.

Tangan (name) menahan dada bidang, agar tak menimpanya.

Tangan yang memainkan vgina berpindah, menahan berat tubuh ayato tak menimpa (name).

Tangan yang memainkan payudara memilir dan menekan, lalu meremasnya kuat. Membuat (name) semakin menggigit bibirnya.

Darah keluar dari bibir dengan segar, mulut ayato berpindah, untuk mencium (name) lebih dalam.

Bibir yang menempel dibibir sang lawan, ayato yang menggigit bibir bawah milik (name). Membuat bibir itu terbuka, membuat akses masuk.

Dengan cepat tak mau kelewatan, ayato mulain mencium (name) ganas. Lidah yang saling beradu. Itu, membuat nafas semakin berat.

Suasana kamar semakin panas, kala suara milik (name) keluar.

Saat membutuh oksigen, ayato menyudahi ciuman itu.

Matanya menatap kebawah.

Mata sayu, bibir yang sedikit membekak, air mata yang sedikit keluar, keringat diwajah, jangan lupa dengan pakaian (name) berantakan.

Pemandang bagus bagi seorang lelaki ingin bercinta dengan sang kekasih.

Hendak ingin mencium bibir itu, gumaman kecil terdengar halus.

"nghh... A, ayato... He, hentikan... Tolong."

Ayato terdiam. Ia langsung tertidur lagi disamping (name) memeluk sang wanita erat.

"hukuman karena tak menepati janji."

"me, memangnya janji.. Apa?"

(name) masih terengah-terengah, menahan desah sama menahan tak ejakulasi. (name) tebak, pasti bagain bawahnya sudah basah.

"katanya mau nyipok kalau aku gak tidur."

"... Astaga... Serah dirimu tuanku."

Pelukan ayato yang erat itu membuat (name) merasakan sesuatu bagian pantatnya.

Sepertinya ada yang sesak di bawah sana... Tapi (name) gak peduli. Salah siapa dulu yang memulai permainan...

to be continued...

Singkat dulu, author satu ini oleng karena keimutan tignari🙏

Dimaklumkan, saja. Karena hati ini memang suka berpindah tempat.

Mana lupa kalau ada wp😔🙏

Author, keasik ngekpoler sumeru sampe stress.

Meng-babu; Kamisato AyatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang