►new

1.6K 255 87
                                    

Kejadian tak terduga sekarang terjadi.

Setiap mendengar gosipan baru di mana para ibu-ibu berdiri berkumpul ditoko sayur (kalau ada gerobak sayur si), menceritakan aib orang lain.

(name) yang gak sengaja mendengarnya hanya berwajah datar saja.

Para ibu-ibu itu sedang bercerita tentang dirinya yang bilang bahwa gadis itu seorang 'murahan'.

Mendekati sang kepala keluarga kamisato hanya untuk keuntungan, lalu menggodanya agar mau menjadi pacarnya, agar semakin buruk tentangnya.

Para ibu-ibu bilang bahwa gadis itu juga, menjual 'tubuhnya' ke para lelaki lain tua yang kaya. Lont'em kata emak-emak itu.

Menghela nafas mendengarnya, sang gadis hanya hiraukan. Tak terlalu peduli dengan ucapan-ucapan itu.

Gosipan hoax, mau aja dipercayain.

Sekantung buah untuk diri sendiri, (name) bawa pergi. Kembali kediaman kamisato.

Udah dibayar yah, awas kalian kira mba (name) ambil gak bayar.

───────•°•❀•°•───────

Di tengah jalan untuk kembali, kejadian tak terduga kembali. Sekumpul bandit mengepung si gadis.

"mora atau nyawa?!" salah satu bandit menodongkan kanata nya ke depan tepat di wajah (name).

Tanganya menurunkan kanata si bandit. Sekantung buah disodorkan ke bandit. (name) yang masih berwajah datar berkata dengan penekanan penuh. "ambil aja, suasana hati lagi gak mood."

"terus aku udah gak punya mora, duitnya udah pas buat beli jeruk 2 kilogram." lanjutnya lagi.

Badan bergetar seperti masuk angin, salah satu bandit lainnya mengambil ketakutan. "ma... Makasi.."

Berdehem sebagai jawaban, kaki (name) melanjutkan tujuannya untuk kembali.

For fun-fun;

Si badit berbaju biru membuka sekantung buah tadi. "beneran buah jeruk. Kalau gak salah beli dikota 2 kilo 300 mora." ucapnya selagi memberikan ke bandit lain.

"loh, kapan kamu tau." — si bandit baju merah mengupas jeruk itu. Terdapat aura bunga di sekitarnya setelah mencicip jeruk.

"babu kita yang lain kan pernah dibabuin. Katanya sih gitu... Hmm, manis." —si biru

"cicip dong sat." —bandit berbaju biru bertopi mengambil sebuah jeruk dari plastiknya. "manis banget, kayak cewek tadi." lanjutnya.

Lalu dari belakang sang bandit baju biru bertopi itu, suara tebasan tipis kecil menyayat besar tepat dileher sampai lepas.

Dua bandit tadi saling berpeluk ria, dengan kematian didepan mereka.

.

.

.

.

.

Kepulangan sang gadis, dari kota inazuma datang dengan tangan kosong.

Thoma yang menggendong kucing nyasar menatap kebingungan.

"lah, tadi katanya mau beli jeruk 2 kilo." jawaban nya terjawab setelah beberapa menit berlalu.

Meng-babu; Kamisato AyatoWhere stories live. Discover now