►keputusanku.

1.6K 267 65
                                    

1 kertas, 2 kertas, 3 kertas, 4 kertas, 5 kertas, dan seterusnya.

(name) hanya pusing memikirkan kata untuk menjawab pertanyaan dari ayato. Malam yang semakin larut membuat tubuhnya lelah, matanya sedikit berat untuk menutup. Tapi tetap ia tahan.

Gadis itu terus mencoret-coret kertas yang ada. Kertas kosong yang sudah dipenuhi coretan diremuk oleh tangannya.

Kesalnya semakin menambah kala mengingat semua ucapan ayato.

Mau tak mau, dia besok harus menjawab pertanyaan konyol (menurut (name)) itu.

Sekilas dirinya sempat berpikir untuk kabur atau bersembunyi. Namun, gadis itu berpikir ayato kemungkinan besar menyuruh para ninja-ninja itu untuk mencari nya yang hilang dadakan.

Jam yang sudah menunjuk angka 22.25

Semakin membuat (name) bingung. Minggu depan atau bulan depan?

Ia sekarang terpojok hanya pertanyaan itu.

Kesalnya yang tak berujuk merendah, membuat si gadis keluar dari kamar, berjalan ke teras, memandang langit malam. Tangan disederkan di pembatas kayu.

Mata menatap ke langit malam yang dipenuhi bintang, kilauan cahaya membuat (name) kegum terus.

Akan kah dirinya bisa seterang bintang itu di langit yang gelap? Walau cahayanya sedikit, ia mencoba untuk bersinar diantara bintang lainnya.

Tangan kanan terangkat, mencoba menggampai sang bulan. Maniknya semakin bersinar akan kehidupan.

Inilah hidup, jangan pernah terbayang dengan ekpentasi. Hadapin kenyataan yang pahit itu.

Tangan yang terulur diturun. Matanya melirik ke bawah dimana lautan yang ada dibawah ikut berkilau.

Mengulas senyum kecil, (name) kini tak terlalu kesal.

Ada sebuah tepukan di bahunya. Menoleh ke belakang, (name) melihat thoma yang menatap bingung ke dirinya(?)

"(name)? Kau ngapain disini?" lelaki itu bertanya, ikut berdiri disamping (name).

"ngepet..." jeda gadis itu, kembali menatap bulan dan bintang dilangit. "ya gak juga, aku cuma ingin menghilangin kewarasanku kok."

Thoma diam sesaat, matanya ikut melihat dimana (name) mendongak. "kalau kau beneran mau ngepet aku mau jaga lilinnya aja."

(name) tertawa lembut, lantunan suara yang sepertinya merdu ditelinga thoma. Membuat lelaki itu langsung menoleh menatap (name).

Ia terkejut, walau matanya mencoba tak membelalak, ini pertama kalinya ia melihat lengkungan senyum itu yang sempurna.

Pertanyaan (name) yang menghentikan lamunan thoma. Membuat lelaki itu tersentak, mencoba melihat benda lain selain (name).

"bintangnya cantik kan, thoma?"

Wajah thoma tersipu sedikit. Menggaruk leher belakangnya yang kebetulan gatal. "bagiku bulannya yang cantik."

Thoma? Tidakah kau berpikir apa yang akan dilakukan oleh tuan kamisato jika tau, kau tersipu dengan kekasihnya?

"eh~ kupikir kau suka bintangnya..." (name) berucap dengan akhiran suara yang semakin mengecil.

Meng-babu; Kamisato AyatoМесто, где живут истории. Откройте их для себя