❀spesial bab?!

1.8K 124 22
                                    

A/n: oneshot ini begitu hampir panjang dan membosankan, bagi kalian yang ingin membaca harus dipenuhi kegabutan. Oneshot ini dipenuhi adegan garing dan comedy, parody, dll.

Sekali lagi, baca oneshot ini ketika gabut gak bisa ngapa-ngapain aja.

═════ ◈ ════

Bunyinya begitu nyaring, letusan-letusan kembang api di langit malam begitu indah. Bunga api yang menyala terang di antara langit yang begitu gelap.

Entah apa yang dipikirkan kediaman kamisato yang begitu ramai, dipenuhi canda tawa begitu menghangatkan. Tak ada penjaga atau pelayan yang biasanya mundar-mandir.

Di halaman depan kamisato ada pehuninya yang tengah melakukan bakar-bakaran. Bukan bakar rumah yah. Tetapi membakar sosis dan jagung, ada juga hotpot yang bahanya masih mentah belum dimasak di atas meja.

Hotpot nanti dijadikan game permainan makanan mereka, walau makanan tak boleh dijadikan mainan tapi di oneshot ini kita jadikan aja.

Thoma yang sedang menyiapkan api untuk bakar-bakar dedalam tunggu tang memang disiapkan. (name) dan ayaka sibuk menusuk sosis dan jagung dengan lidi yang tersedia. Dan ayato yang ngilang entah kemane.

Lelaki surai biru itu seperti tak ada di berada ketiga mereka.

(name) dan ayaka, selagi tangan mereka melakukan pekerjaan. Mulut meteka tak hentinya mengoceh, saling melempar tanya-jawab.

"aya, tau gak. Tante yang jual sayur di kota ngejulid tin kamu terus loh. Aku dengar." (name) berkata tanpa menoleh, tatapannya sibuk mengawas jagung yang ditusuk-tusuk itu.

"ih, masa sih. Waktu aku jalan-jalan ke kota nggak tuh." ayaka menjawab, melakukan hal yang sama seperti (name), bedanya dia menusuk sosis ke lidi bambu yang memang sudah dikhususkan.

"ho'oh, kalau ada yang suka kamu, pasti ada juga yang ngebenci kamu. Ibaratnya kayak yin and yang yang saling melengkapi." menyeka air keringatnya yang hampir berjatuh ke lantai kayu, (name) melanjutkna lagi pekerjaan yang hampir selesai.

"iss.. kok gitu sih. Kalo boleh tau bibi sayur mana yah, nanti aku kasih lagi tepar pesonaku." pekerjaan ayaka selesai, gadis itu duduk mendengar ocehan selanjut (name).

"itu loh, bibi yang... Is aku lupa nama bibinya, tapi kalo gak salah nama anaknya jamaludin."

"oh, bibi itu. Aku tau tuh. Dia emang kayak gak suka gitu sama aku." ayaka membalas cepat kalimat (name) itu.

Thoma cuma tersenyum, melihat kedua perempuan muda itu memakluminnya saja. Namanya juga cewe, bro. Pasti kadang suka ghibah, thoma sih yang udah biasa denger ghibah-ghibahan di gerobah mamang decade mah biasa aja. Kan itu keseharian thoma kalo di kota.

Ayato tiba saja datang, membawa 5 piring yang 4nya piring besar, sedangkan 1nya piring kecil. "asik bener, ngeghibahnya. Udah dulu ih, mending kita bakar-bakar dulu. Ghibahnya nanti."

"siap sayang, udah yuk aya. Lama-lama ngoceh mulutnya nanti susah ngunyah." itu (name) mengangkat 1 piring jagung yang sudah di tusuk ke lidi.

Ayaka cuma mengangguk, mengiyakan. Mengangkat 1 piring sosis yang memang ditusuk.

Thoma yang tadi mendadak ngilang sesaat datang membawa mentega sebagai pengoles untuk jagung dan sosis. Tak lupa kecap dan saus cabai atau saus tomat. Mengingat ada 1 makhluk kurang suka pedas-pedasan.

Meng-babu; Kamisato AyatoМесто, где живут истории. Откройте их для себя