►sick (part 2)

2.1K 278 111
                                    

Biasakan pagi baru untuk seorang (fullname) dengan pelukan erat yang melingkar ditubuhnya. Seperti seekor ular yang ingin memakan makanannya.

Oh, seharusnya ini bukan hal biasa untuk seorang gadis yang baru pertama kalinya berpacaran.

Kita kecualikan, oke?

Bertahun-tahun hidup sebagai babu disamping ayato sebagai pribadi. Membuat (name) semakin melihar gerak-gerik lelaki licik yang penuh senyum palsu itu.

Tersenyum kecil setiapkali bertemu sang lawan bicara. Seolah bibir dan pipinya sudah kaku.

Semalam tadi, (name) tak sengaja memakan obat haram dan minum arak. Kalian seharusnya udah tau itu.

Mengingat kejadian kemarin saja tak ingat, karena (name) setengah sadar.

Ketika kesadarannya penuh, dirinya langsung teringat rasa obat haram dan air haramnya juga.

Mengingatnya benar-benar ingin (name) hilang aja dari dunia. Bergabung menjadi atom saja sepertinya belum bisa.

Merasakan gerakkan di sebelah futon. (name) cepat-cepat ingin selesai dari sakit jahanamnya ini. Bosen sih, cuma tidur - makan bubur - makan obat - minum- tidur lagi.

Kalian menginginkannya?

Saat pelukan tadi terlepas, (name) mau berdiri ditarik oleh lelaki surai biru muda itu.

Suara khas orang tidur yang menguap terdengar ditelinga (name). "hoa...m.. (name) disini dulu. Jangan keluar dari kamar."

Wajah memerah kecil, (name) menepis pelan. "nggak aku mau... Aahh—! Ayato jangan narik!" lelaki tengah tiduran setengah jiwa yang belum terkumpul, menarik (name) kasar. Kembali kedalam pelukannya.

"tidak ada bantahan." tegas sang lelaki.

"mau mandi." elak (name) memikirkan cara untuk lepas dari prlukan.

"nanti, sama aku aja."

"mesum! Lepaskan....!"

(name) akhirnya memberontak, tak bisa memikirkan cata melepaskannya.

Pelukan pun semakin erat.

Yah, (name) sekarang pasrah saja. Ketika matanya tak sengaja melihat jendela yang tirainya terbuka, lalu pintu jendelanya yang terbuka sedikit. Terlihat langit masih gelap.

Helaan kecil (name) lakukan, terdiam mencoba untuk tidur kembali.

Matanya yang mulai berat ditutup selama-lamanya, eh? Maaf saya salah naskah.

Ehem.

Matanya tertutup karena ngatuk. Ayato berpura-pura tidur tadi mendusel wajahnya di leher belakang (name).

Karena ayato sudah termasuk budak cinta. Jadi dia gak terlalu memerpedulikan bau badan (name) yang bekas keringat semalaman.

Terlitas ingatan kemarin. Ayato semakin mendusel di leher gadis.

Nafas yang terngah-engah seperti habis lari berkilometer. (name) mencengkram kain yang dikenakannya kuat. Bergumam kecil nama ayato dengan wajah merah.

Ingatan dimana (name) yang tertidur masih memanggil namanya lembut. Setiap akan mengganti kain di dahi, dan tangan ayato tak sengaja bersentuhan dengan kulit dahi (name). Reaksi yang ditimbulkan diwajahnya malah seperti terpejam seperti menahan sesuatu, dia juga menggigit bibirnya.

Mengingatnya membuat sesuatu berdiri tegak membela keadilan. Di bawah sana.

Ayato bangkit dari tempat tidur, berdiri meninggalkan kamar. Belum benaran pergi lelaki mengecup pipi (name) satu kali.

Meng-babu; Kamisato AyatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang