►confession

2.9K 429 106
                                    

Masih di malam yang sama, diruangan kamar ayato begitu hening.

(name) yang tidur membelakangi ayato menghadap ke kanan dan ayato yang sama menghandap ke kanan menatap punggung (name) yang sedikit terbuka, terlihat disana sedikit kulit mulus (name).

Matanya yang terpejam berpura-pura tidur itu merasakan punggungnya di sentuh oleh seseorang, dan pelakunya ayato lah sendiri.

Suasana canggung ini, membuat (name) berbalik.

Manik (e/c) menatap iris ungu muda ayato dengan sayu, dapat dilihat dari sudut mata (name) yang membekaskan jejak air mata.

Punggung tangan ayato mendadak mendingin disentuh oleh tangan (name), mereka tidur difuton yang sama.

"kenapa tidar tidur hm?" tanya ayato melepaskan sentuhan tangan (name) ditangannya tadi, berpindah ke dagu (name) mencungak memaksa menatap ayato.

"sulit, untuk sekarang." balas (name) tersenyum tulus, matanya saja menyipit karena senyumannya sendiri.

Ayato mendengus, sepertinya sekarang semakin sulit untuk membuat (name) membuka hati agar sifatnya tak terbatas.

Selama ini, ayato selalu melihat gerak-gerik (name) entah itu diluar atau dikediaman kamisato sendiri.

Tapi, semakin dilihat, (name) lebih sering tersenyum dan mengeluh.

Itu bukan dirinya yang dulu. dimata ayato, (name) terlihat seperti gadis yang bersemangatan suka ngilang dadakan kalau lagi dibutuh.

Ayato ikut tersenyum kecil, matanya mendadak sedikit panas.

"kalau ada masalah bilang, aku akan membantu sebisa mungkin." ayato berucap mengelus puncuk kepala (name) lembut.

Tangan ayato yang didagunya ia tepis, memegang erat tangan lelaki itu yang lebih besar.

Air mata keluar dari mata kiri, "hiks. Rumahku yang dirintou dijual oleh bapak sendiri. Sekarang juga aku udah dicoret dari kk masa aku ngegembel :')"

Ayato langsung terdiam, lalu tertawa kecil. "hanya itu?"

"iya :'("

"kukira apa."

Ayato tertawa mendengarnya, Memeluk erat (name).

(name) terkejut membelakan matanya, otaknya mendadak lag seketika.

Nafas ayato yang hangat di lehernya membuat (name) geli, ia mengeliat ketika merasakanya.

Ayato semakin mengeratkan pelukan, berbisik ditelinga (name) sehalus mungkin sampai si gadia tak terlalu mendengarnya.

(name) bangkit dari posisi tidur itu, merangkak pindah tempat tidur difuton di samping ayato yang sedari.

"met malem, mau bobok dulu :D"

(name) menutupkan matanya, mengulang mencoba tidur. Tak terlalu lama gadis itu sepertinya sudah tidur terlelap.

Ayato menompang kepalanya tidur menghadap yang sama ia menoleh menatap tangan kanannya. "aku selalu ingin bilang bahwa aku mencintaimu, (name)."






Pagi harinya, (name) memulai pekerjaanya yang seperti biasa.

Tentu saja melayanin tuan besar klan kamisato ini, ayato.

Jika boleh jujur semakin-hari kejadian yang menimpanya sedikit membuatnya shock, sifat ayato yang semakin agresif, ayaka dan thoma yang sedang merancanakan sesuatu...

Semua orang yang mengenalnya juga semakin berbeda, kecuali yoimiya yang seperti biasa ketika tak sengaja bertemu dengan (name). Tiap ketika melihat detail lekungan senyuman yoimiya, (name) merinding melihatnya senyum yang selalu ada di wajah yoimiya suka berubah seperti senyum kesenangan.

Astaga, demi kazuha pulang di akun author. Semua orang menjadi seram dimata gadis itu.

Menghela nafas lelah untuk mengingat itu (name) ambruk terduduk di lantai kayu yang dingin itu, ia habis mengepel disana.

Lalu berdiri lagi memasuki kediaman menyiapkan teh untuk ayato sebentar, lalu ngehalu punya genesis Cristal sebanyak 5,000,000,000 :v lupakan.

Ketika semua nya beres (name) duduk di ruang makan menyantap sarapan yang sudah lama dia buat sendiri dengan hikmah penuh dramatis, imajer menangis terharu tak luput dari wajahnya yang pas-pasan.

Keseharian yang monoton membuatnya semakin bosan, ia langsung berandai-andai cepat-cepat punya pacar, menjalin hubungan, lalu menjadi keluarga yang bahagia.

Siapa pun cepat beritahu (name) untuk kedepan... Entah kenapa saya jadi sedih ketika membuatnya berpikir seperti itu-

Singkirkan sebentar. (name) mencuci piring setelah makan, berjalan santai keliling kediaman kamisato.

'gabut, gini amat dah mendadak nganggur.'

Langkahnya berhenti di depan pintu ayato.

Beberapa menit tadi dia baru saja membuat teh untuk ayato, jadi kepikiran teh yang dibuat (name) tadi enak gak yah? Tadi (name) nyoba kasih gula tadi.

Pintu (name) ketuk sekali, menggeserkannya. Menutupnya lalu melangkah memasukinya.

Ayato mendonga melihat (name) yang berjalan duduk disampingnya, manyum-mayum menopang dagunya sendiri.

"gak biasanya kesini kalau disuruh dulu, baru mau."

"gabut, si sekitar halaman sudah dibersihin oleh thoma keknya."

"oh, jadi kau kesini karena itu."

"iya, sekalian kalau ayato-sama ada apa-apa bilang saja, nanti akan segera kusiapkan."

Ayato menghentikan kegiatannya mengurus pekerjaannya, ia mengikutin gaya (name) yang menopang dagu.

Iris ungunya menatap (name) lembut, (name) ikut menatap iris ayato dan terjadi kontak mata diantara mereka berdua.

Suasana kamar yang sedikit panas, membuat wajah (name) agak memerah menahan rasa panas.

1 kalimat yang dilontarkan ayato, membuat semakin memerah wajahnya.

"(name) sebenarnya aku mencintaimu, Jadi mau kah kau menjadi kekasih tuan ini?"

(name) terdiam dengan ucapan ayato, gadis itu menutup wajahnya yang memerah tadi karena malu.

Ayato ikut terdiam dengan pernyataan cintanya ke (name). Lelaki itu sedang menunggu jawaban dari (name).

(name) membuka mulutnya untuk menjawab pernyataan ayato.

"ayato-sama, saya..." (name) menjadi bingung memikirkan kelanjutan ucapanya.

Ayato masih setia menunggu jawabannya.

"saya..."

───────•°•❀•°•───────

;note diary

Iya atau tidak...?

───────•°•❀•°•───────


►to be continued...     φ(._.)

Meng-babu; Kamisato AyatoWhere stories live. Discover now