►his

1.2K 173 33
                                    

Desiran obak di pantai terdengar merdu, suara jangkrik yang bergema menjadi sebuah nyanyian. Desiran angin dingin menerpa kulit membuat tubuh berdigik.

Beberapa kali diri sang gadis bersin.

Telapak kaki yang bersentuh langsung ke pasir menambahlan dingin menerpa. Tangan yang disembunyikan di belakang memegang alas kaki yang biasa digunakan.

Kepala menoleh berhadapan langsung ke laut lepas. Kaki jejang yang pendek itu melangkah ringan, menyelusuri pantai yang ada.

Jauh disana, di seberang laut. Ia berpikir, pasti... Pasti ada pulau bangsa lain selain inazuma. Secara nyata ia pernah bertemu orang-orang yang berasal dari sumeru, fontain, mondstadt, dan liyue.

Kaki yang melangkah terhenti. Kepala yang menatap laut lepas itu menatap ke bawah. Dimana butiran pasir yang tampak berkilau karena cahaya purnama begitu indah. 

Kepala mendongak, menatap lagi laut lepas lagi.

Indah, kata tepat untuk sekarang.

Tempat ini menenangkan, rasanya hanya ada dirinya. Tanpa orang lain yang mengganggu rasa ketenangan yang ada.

Mendengus, lalu mendesah kecewa, selanjutnya ia menunduk. Tangan nya mencoba menyentuh pasir dibawah.

Sebelum benar menyentuhnya. Ombak kecil datang. Membasahi kakinya. (name) terkikik geli.

Sensasi menyejukkan sekali.

Kaki itu melangkah kedepan. Dimana genangan air pantai memberikan ombakan kecil terus berdatangan.

Secuil kata teringat, dirinya terdiam sesaat. Mengulas senyum setelahnya.

Lucu ya, melihat bagaimana emosinya sering tak setabil akhir-akhir ini.

Apa ini efek kehamilannya beberapa minggu?

"hahaha. Aku mencintaimu. Tanpa sepengetahuanmu sekarang."

Tanpa menunjukkan rasa kasih sayangku.

Maniknya tertutup, karena senyumnya sendiri. (name) beberapa kali menahan sudut bibirnya untuk tidak terangkat mengingat tahun-tahun yang telah berlalu.

Dirinya itu peka, hanya saja terlihat seperti tak peka. Ia tahu disekitarnya, tanpa sepengtahuan orang lain.

Memilih diam pilihan yang tepat. Menyembunyikan sifat asli juga pilihan yang paling tepat.

Dari arah kejauhan datang sebuah pisau kecil yang dilempar kearahnya. (name) yang menyadarinya menunduk seolah ingin mengambil sesuatu.

"ala la. Aku baru tahu air laut itu seperti ini." notasi suara berubah seketika. Dirinya menoleh mencari datangnya pisau kecil itu yang mau mengenainya.

"mangsa lebih baik keluar, jangan bersembunyi atau pemburu yang akan mencarimu. Ah, tunggu bukannya akan tetap sama ya..?"

Lagi-lagi pisau kecil datang ingin mengenainya. (name) juga menghindar tanpa berpindah tempat dengan mudah.

"shira aku tahu kau disana."

"kau semakin terlihat seperti ular yah, (name)." Dari sana muncul seorang wanita. Ia berkacak pinggang dengan sebelah tangan.

Meng-babu; Kamisato AyatoWhere stories live. Discover now