►AKHIRNYA!!

217 16 7
                                    

Dorongan riang membuat anak manis bahagia, padahal ia belajar mencuci pakaian dengan benar agar pakaian tuan-tuannya bisa semerbak wangy bagai taman bunga higanbana— ralat maksudnya sewangi bunga.

Gak tau dia dapat mana ide untuk mencampur-campurkan sabun khusus pakaian dan sabun khusus cucian piring.

Dengan gamplang dan idiot binti tololnya.

Teman (dadakan)nya yang terdampar di inazuma ini, hanya panik.

"(name)... Kalau semisalnya gagal bagaimana... Aku gak ikut-ikut oke?" ucap si pirang khawatir akan kelakuan gadis surai (h/c) yang mulai melakukan eksperimen mininya.

"Thoma, kau harus IKUT adil dalam ini!" riang balasnya, merangkul sang teman. Bibir mungilnya berbisik pelan, "Aku agak kesel si sama si Yanto-Yanto itu! Dia menaruh banyak sekali cabai dan garam di masakanku."

Thoma yang berumur belasan tahun yang mendengarnya hanya melototin si temannya.

"si kon—trol, aduh.."

Rasa-rasa hati Thoma memanas, antara dia yang berderbar karna takut atau berderbar karna tertantang. Namun, coret saja tebakan kedua.

Pasalnya, duo babu itu sedang bisik-bisik tetangga membicarakan tuan muda mereka.

TAK jauh emang, tapi tetap, THOMA AKAN SELALU MENGINGATNYA. sikap jahil gadis muda disampingnya ini memang udah diatas rata-rata.

"Mencuci baju, dengan jadwalku, dan memcucikannya dengan eksperimen campuran sama sabun pakaian dan sabun piring?" sela nafas dulu, "(NAME)!! KAU SAJA YANG MENCUCI!!"

Meledak deh.

"Bawel banget, ini lagi cuci." si oknum sudah dalam posisi mencucinya, berjongkok mengangkat rok agar tidak basah.

Thoma, sudah sedia kala akan kebencian menggemparkannya akan kedepannya.

Semakin lama cucian yang (name) lakukan mengeluarkan buih-buih sabun yang banyak, bahkan meluber.

Thoma panik apa yang terjadi. "WHAT THE HELL, APA YANG LOE LAKUIN NJINK!!"

"Cuma nambahin soda kue, tepung, terus sama sabun-sabun lain yang bisa ngasih buih-buih banyak! YEY SALJU!!" ucap pelaku enteng tanpa rasa panik sama sekali. Melompat-lompat riang dengan senang.

"(NAME) GOUBLOK!" thoma teriak mencoba menyingkirkan busa yang semakin-makin, karna pelakunya sibuk membuat busa semakin banyak.

═════ ◈ ═════

Telapak tangannya memegang telinga sendiri sehabis di tarik kuat oleh Thoma. Oknum bernama T.H.O.M.A Hanya bercolet menceramahi teman seper-babuannya.

Membayangkan itu, membuat (name) merasa iri, iri, dan iri. Jika seandainya dirinya memiliki sebuah vision, mungkin dia bisa menyelamatkan dirinya tanpa perlu merasakan sakit diantara pergelangan tangan dan kaki.

Perih dengan luka lembab, lecet disekujur tubuh, bibirnya pun kering dengan pecah-pecah yang jelas. Tangannya jadi gatal ingin mengelupaskannya.

Ikatan tali di kedua tangan dan kaki semakin memperjelas kondisinya yang disekap sekarang.

Tak tau apa yang terjadi.

Namun, dari mata (e/c) itu menyimpulkan; Ibunya hidup dengan kondisi obsesi mengerikan.

"Udah kaya di buku-buku cerita yang aku baca." (name) membayangkan buku-buku novel yang dibacanya.

Meng-babu; Kamisato AyatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang