Chapter Dua Puluh Tujuh

4K 454 61
                                    

"Aku ketemu mantan pacar kamu tadi," aku Aileen secara gamblang, membuat Nevan yang awalnya fokus menonton televisi sambil merangkulkan tangannya pada bahu Aileen langsung menoleh menatap wanita itu dengan dahu berkerut.

"Yasha?" Nevan memastikan, namun cukup mengundang dengusan Aileen karena pria itu secara tidak langsung mengakui hubungan tersebut.

Jujur saja setitik bagian di hati Aileen berharap kalau yang saat ini mereka bahas harusnya seorang wanita, namun dibagian yang lain dia mensyukuri bahwa mantan kekasih Nevan adalah seorang pria. Aileen hanya merasa sangat menyebalkan jika membayangkan Nevan pernah menjalin hubungan mesra dengan wanita lain.

"Kamu ketemu Yasha? Dimana?" Nevan kembali bertanya.

Aileen memberengut. Moodnya langsung anjlok hanya dengan mendengar nama banci tersebut.

"Dia ngehadang aku di jalan, waktu aku pulang abis nganterin Mesyha sekolah. Tau ngga sih, rasanya kayak dilabrak sama istri sah kamu. Sialan emang tuh orang."

Aileen langsung merasakan Nevan mengusap bahunya yang berada dalam rangkulan pria itu. Nevan meringis kecil mendengar cacian Aileen, namun dia tak berniat memberikan teguran sama sekali.

"Ngga usah ladenin kalau dia berusaha nemuin kamu. Aku akan bicara sama dia nanti, bahaya kalau dia nekat dateng saat ada Meysha kayak waktu itu."

Helaan nafas Aileen terhembus kencang, dia juga sempat memikirkan hal yang sama. Bagaimana jika si banci itu kembali datang dan mengamuk. Aileen tentu bisa menghadapinya seorang diri namun tidak dengan didampingi kehadiran Meysha. Banyak pertimbangan yang harus dia pikirkan sebelum beradu mulut untuk memperebutkan Nevan.

Cukup sekali kejadian menjengkelkan terjadi di restoran malam itu. Meskipun Meysha tak bertanya banyak tapi Aileen yakin gadis kecilnya menyimpan keingin tahuan yang dalam.

"Kamu ngga masalah ketemu dia?" Aileen menatap Nevan sungguh-sungguh. Mau bagaimanapun keadaannya si banci itu pernah jadi bagian spesial di hidup Nevan. Banyak yang mengatakan bahwa mantan selalu cuma tempat tersendiri di lubuk hati kita dan hal itu sedikit mengusik Aileen meskipun rasanya agak tidak mungkin lagi Nevan mau mengulangi perbuatan yang sama.

Nevan balas tersenyum, "Ngga masalah. Aku juga mau meberikan penjelasan yang lebih keras. Yasha harus paham bahwa hubungan kami sudah benar-benar berakhir saat ini."

Senyum di bibir Aileen terbit sedetik kemudian. Wanita itu langsung melingkarkan tangannya di perut Nevan dan memperat jarak di antara mereka. Saat ini Meysha sedang tidur siang di kamar san kesempatan ini mereka gunakan untuk sedikit bermesraan tanpa gangguan.

"Kamu yakin suka sama aku?" tanya Aileen tiba-tiba. Nevan menoleh sebentar lalu mengangkat bahunya acuh.

"Ngga tau," jawabnya singkat.

"Ah?! Ngga tau gimana?!"

Nevan terkekeh mendengar nada suara Aileen yang naik satu tingkat. Wanita itu jelas tersinggung dengan jawabannya barusan.

"Ngga tau, Lee. Aku ngga tau suka itu seperti apa? Rasa tertarik, jatuh cinta atau apapun penyebutannya aku ngga paham seperti apa rasanya. Tapi bagi aku kamu wanita pertama yang ngebuat aku betah duduk dempetan gini , kamu juga wanita pertama yang buat aku bisa ngerasa pengen cium bibir kamu saat kamu lagi ngomong."

"Aku nyaman sama kamu, Leen. Dan aku ngga pernah ngerasain hal ini sama wanita manapun sebelum ini."

Aileen tak bisa berkata-kata lagi. Dia mendengarkan semua ucapan Nevan dengan jantung berdegup kencang. Pengakuan itu melebihi kata cinta yang ingin Aileen dengar dan seluruh hatinya sudah terasa penug sekarang. Dia sudan menerima Nevan dengan segala kekurangannya dan juga bersyukur aras kegala kelebihan yang dimiliki pria itu.

"Aku cinta sama kamu," ujar Aileen dengan binar di matanya.

Nevan balas menatap Aileen dengan sorot mata teduh yang mampu menenggelamkan wanita di hadapannya itu, perlagan tapi pasti Aileen yakini bahwa wajah Nevan semakin dekat kearahnya dan tanpa berniat dia cegah merka telah terhanyut dalam ciuman yang berirama. Pelan tapi bertempo, lalu perlahan naik menuju level yang berbeda hingga tanpa merka sadari semua terjadi begitu saja. Nevan berhasil mematahkan semua perinsip dan ketakutannya selama ini namun beriringan dengan itu dia juga menemukan sebuah kejutan besar yang berhasil membuatnya menatap Aileen dengan sorot mata tak percaya. Kalau saat ini adalah saat pertama bagi Aileen, lalu bagaimana wanita itu mendapatkan Meysha sebagai anaknya?

***

Singkat? Iyaa...
Karena aku mencoba menulis semampuku. Kayaknya kemampuanku nulis menurut drastis akibat kesibukan di dunia nyata dan lamanya hiatus. Namun ngga menamatkan cerita ini rasanya berdosa banget. Jadi aku bakal coba untuk menyelesaikan cerita ini dengan sisa kekuatan ku menulis.

Hehe yang ngga mood dan tertarik lg sama cerita ini ya gpp. Aku cuma ingin supaya paling ngga cerita ini menemukan akhirnyaa

A Gay at HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang