Chapter Enam Belas

3.1K 600 61
                                    

"Gue ciuman," aku Nevan pada Keanu yang sedang memakan pisang goreng yang baru dia pesan dari salah satu toko kekinian yang lagi viral.

Keanu mengangguk, memberikan sambutan pada cerita Nevan sekaligus memberikan pujian pada rasa pisang goreng yang bertoping coklat keju yang ternyata cukup enak. Keanu rasa pisang bertoping ini bisa dia tambahkan di menu terbaru clubnya, dia bisa menaikan harganya sampai sepuluh kali lipat, orang-orang yang mengunjungi club ini kebanyakan memang orang aneh, jadi memakan pisang goreng di tempat hiburan tak akan terlalu jadi keanehan.

"Lo dengerin gue nggak sih?!" seru Nevan kesal.

Keanu menoleh sambil menatap pria itu bingung. "Dengel.." jawabnya sedikit aneh karena mulutnya masih terisi pisang.

Nevan langsung mengehela nafas jengah. "Lo tau nggak gue bilang gue habis ciuman!"

Keanu mengangguk, tentu dia dengar. Lalu apa masalahnya? Dia bahkan sudah beberapa kali melihat Nevan ciuman. Bukan hal aneh lagi, kenapa pula sahabatnya ini malah dengan hebohnya bercerita. Ah jangan-jagan karena akhirnya Nevan menutuskan untuk balikan dengan mantannya itu.

"Jadi lo balikan yah sama dia, aduh udah gue duga sih sama hubungan kalian..." sahut Keanu sambil kembali menggigit pisang goreng bertoping keju itu.

Decakan kesal Nevan makin terdengar jelas. "Gue ciuman sama cewek bego!"

Huk!

Huk! Huk!

Keanu merasakan pisang yang belum sempat dia kunyah dengan sempurna mendesak masuk ke dalam tenggorokan. Pria itu langsung terbatuk hebat, beberapa kali memukuli dadanya dan memberikan kode agar Nevan sialan ini segera menolongnya.

Nevan mendengus, lalu dengan gerakan malas menyerahkan sebotol air mineral yang bahkan tidak berniat untuk dibukanya terlebih dahulu, membuat Keanu setengah mati berjuang untuk mendapatkan air di dalam botol tersebut.

"Brengsek lo!" teriak Keanu setelah terbebas dari pisang sialan tadi.

"Ya, gue emang berengsek," sahut Nevan ikut menyetujui.

Keanu menatap pria di hadapannya ini lalu menggeleng tak habis pikir. Dia mengingat lagi apa yang baru saja  Nevan katakan.

"Siapa yang lo cium? Aileen? Ibunya anak lo ini?" tanyanya.

Nevan tak memberikan jawaban apapun, tapi diamnya pria itu sudah cukup bagi Keanu untuk membuktikan kebenaran ucapannya. Keanu masih menatap Nevan, sejujurnya bagi seorang laki-laki hal yang dilakukan oleh Nevan adalah sebuah kewajaran yang dapat dipahami. Memang pria mana sih yang tidak tergoda untu menyentuh wanita muda yang tinggal serumah dengannya? Tidak ada!

Tapi Nevan selalu jadi pengecualian, apa lagi dengan kodisi pria itu. jangankan berciuman dengan panas, memberikan pelukan hangat lebih dari satu menit saja adalah suatu hal yang patut diapresiasi.

"Ya udah, jangan dipikirin banget. Ciuman kecil gitu nggak akan berpengaruh apa-apa kok bagi dia," sahut Keanu mencoba untuk memberikan support pada sahabatnya itu.

Lagi-lagi Nevan bedercak kesal. "Bukan masalah apanya?! Kami bahkan udah telanjang sebelum gue sadar!"

"Ah!!!"

Kini Keanu tidak nampak santai lagi. Pria itu langsung mengalihkan perhatian penuh pada Nevan yang masih duduk gusar di hadapannya.

"Tunggu dulu, maksud lo kalian ciuman yang bener-bener ciuman gitu? Bukan tempelan bibir aja kayak biasanya?"

Nevan tak menjawab, tapi lirikan sinis pada Keanu telah menjelaskan segalanya.

"Jadi kalian ciuman? Sampe telanjang?" Keanu terus bertanya sementara Nevan menghela nafasnya makin gusar.

"Wow! Dan lo berhenti gitu aja?" Keanu menatap Nevan salut sekaligus kagum. Bisa ya sadar di tengah jalan gitu?

Nevan menyanggah kepalanya sendiri, lagi-lagi menghela nafas dengan sangat berat. "Gue nggak akan sadar kalau Aileen nggak nanya sebelumnya. Dia tiba-tiba bilang, kamu yakin? Dan gue kayak langsung disiram air dingin."

"Gue bahkan langsung kabur, ninggalin dia gitu aja. Berengsek banget!" Keluh Nevan.

Keanu meringis. Sejujurnya dia sungguh kaget sekaligus takjun dengan cerita sahabatnya ini. Hal yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi pada Nevan. Pria yang dikenalnya dengan sangat baik ini akhirnya bisa berbicara tentang seorang wanita. Apa lagi akhirnya hampir menidurinya. Luar biasa sekali!

"Emm, emang gimana bisa terjadi sih? Maksud gue... kok bisa kalian berakhir dengan ciuman itu. Lo kan disodorin cewek telanjang aja bukannya tegang malah mual."

Nevan menghela nafas. "Nggak tau, Aileen cuma jatuh terus gue tangkep. Tiba-tiba pas liat bibirnya gue jadi penasaran. Gue cobain aja tanpa pikir panjang."

Wow! WOW! Nevan yang mulai? Ini lebih luar biasa lagi. Keanu kira wanita bernama Aileen ini tak bisa mengahalu pesona Nevan lalu akhirnya menyodorkan diri. Lalu sisi nakal Nevan memberontak dan menyambut segala yang wanita itu tunjukan. Sayangnya perkiraannya meleset jauh, justru Nevan yang mulai.

"Lo tertarik sama dia?" Pertanyaan Keanu langsung membuat Nevan menoleh.

"Nggak lah! Nggak mungkin..."

Keanu masih menatap Nevan dengan penuh selidik. "Mungkin lo suka sama dia," ucapnya yang langsung mendapat dengusan kasar dari Nevan.

"Nu, lo tau itu nggak mungkin," sanggahnya.

"Kata siapa?" Keanu balas bertanya.

Alis Nevan terangkat bingung. "Ya nggak mungkin lah, lo tau siapa gue, gimana gue," jawabnya.

Lalu kekehan Keanu terdengar, membuat Nevan makin kebingungan ketika melihat sahabatnya itu meminum minumannya dengan santai seolah telah mendapatkan jawaban atas segala kebingungannya.

"Emang lo seperti apa sih?" tanyanya.

Nevan menatap Keanu. Mengeriyit dengan alis menyatu. "Gay..."

"Yakin?"

"Y..ya," jawabnya terbata.

Keanu menegakan posisi duduknya, menatap Nevan dengan serius sebelum kembali bersuara. "Sejauh ini yang gue liat lo hanya belum menemukan orangnya Van,"

"Maksudnya?"

"Lo cuma belum tertarik, lo belum ngerasain jatuh cinta. Tau apa yang ngebedain lo sama gue dan cowok lainnya?"

Dan Nevan menggeleng sebagai jawaban.

"Pencarian lo terlalu luas, lo menjadikan semu aspek sebagai kandidat, termasik pada jenis yang sama."

"Gue bahkan nggak pernah tertarik sama wanita selama ini!" Senatak Nevan.

"Dan lo juga nggak setertarik itu sama laki-laki," balas Keanu. "Lo hanya ngerasa mereka lebih aman dari wanita kan. Lo takut sama wanita Van, makanya lo menghindari mereka, termasuk menutup ketertarikan terhadap mereka."

Nevan tak menjawab. Matanya menerawang megingat kembali perjalanan cintanya selama ini. Dan semakin bingung ketika dia hanya menemukan kehampaan disana.

"Lo tau, Aileen mungkin bisa jadi kesempatan bagus buat jawab semua pertanyaan lo selama ini. Tentang manusia seperti apa lo sebenarnya?

***

A Gay at HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang