P R O L O G

2.1K 368 1
                                    

"Yakin bukan Bi Moi yang kasih tahu Beliau tentang kejadian di sekolah beberapa bulan lalu?"

Bi Moi mengangguk cepat. "Saya hanya pernah sekali mengangkat telepon Beliau ketika Beliau menanyakan keadaan Ace. Sudah pernah saya beritahu kepada Tuan sebelumnya," beritahunya. Degup jantungnya berderu cukup cepat ketika melirik tuan rumah berekspresi tidak mengenakkan.

Carlos berdecak pelan. Menarik nafas dalam lalu membuangnya, mencoba menenangkan amarahnya sejenak. "Ya sudah. Siapkan makan malam untuk Ace, sebentar lagi dia akan pulang," pintanya memaksa senyumannya.

Tidak mungkin Bi Moi, Carlos yakin itu. Pekerja yang sudah lama ada di rumahnya tidak mungkin melanggar peraturannya.

Bi Moi berdiri, berjalan ke arah pintu. Langkahnya terhenti kembali, memberanikan diri untuk bertanya. "Tuan izinkan Beliau untuk bertemu dengan Ace?" tanyanya sayu-sayup gugup.

Carlos diam sejenak, kemudian menggeleng. "Tidak akan pernah. Saya tidak akan biarkan mereka bertemu," jawabnya. Diam-diam tangannya meremat pulpen dengan kuat.

Bi Moi mengangguk mengerti, kemudian menutup pintunya dengan pelan. Carlos memijat keningnya, masih tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar ketika mengangkat telepon.

"Ayah!"

Cengkeramannya dilepaskan, melirik Ace yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya. Berusaha mungkin ia tidak terlihat kesal di depan anaknya.

"Ayah kenapa?"

Carlos menggeleng, tersenyum menyambut anaknya. "Tumben sekali kamu langsung ke ruang kerja Ayah?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Ada yang mau Ace tunjukkan."

Melihat antusias anaknya, Carlos rasa Ace tidak lagi curiga padanya. Mungkin untuk kali ini.

ఇ ◝‿◜

Cassiopeia : Nayanika ✔️Where stories live. Discover now