V I

1.6K 283 0
                                    

Aludra lupa memberitahu satu hal kepada Theo dan kini ia seperti mengingkari janji seorang yang sangat penting.

Jangan kebiasaan pulang malem.

Tidak bisa, kini ia punya alasan untuk kelayapan sampai pulang malam hari. Tiga bulan terakhir kemarin masih pulang dalam batas wajar, tapi sekarang tidak bisa lagi.

"Keenan."

Yang dipanggil Keenan, tapi entah kenapa ia juga ikut menoleh ke arah pintu. Mungkin refleks mendengar suara. Melihat wanita berumur 30 tahunan sedang mengintip dari balik pintu. Berpakaian layaknya pekerja kantoran dengan heels berwarna hitam yang biasa mereka lihat.

"Mama ngapain ngintip dari sana?" Keenan menggelengkan kepalanya, heran dengan sikap mamanya.

Mamanya – Zeyra terkekeh pelan. "Wajah kalian serius semua, Mama pikir lagi bahas sesuatu yang penting," alasannya. "Mama mau ke kantor sekarang," pamitnya.

Keenan mengernyit. "Masih jam 6. Bukannya Mama berangkat jam 8?" tanyanya.

"Panggilan dadakan. Harus perbarui laporan prakiraan cuaca untuk besok," jawab Zeyra berjalan masuk. Menciumi pucuk kepala anaknya. "Jangan lupa ingatkan Ana untuk makan malam," ingatkannya.

Keenan mengangguk, melambaikan tangannya ketika melihat mamanya berlenggang keluar dari halaman belakang. Halaman belakang yang akan menjadi tempat diskusi mereka untuk kasus yang satu ini.

"Sampai mana tadi?" Keenan mengerjap, mendadak lupa dengan percakapan mereka.

"Tentang murid yang nemuin ibu gue." Menemukan yang sedang termenung, Ace menepuk tangannya di depan wajahnya sampai orang itu hampir terjengkang. "Gue liat daritadi lo gak fokus. Kenapa?" tanyanya.

Aludra menggeleng. "Gapapa. Ngantuk aja." Ia sengaja berbohong, tidak ingin semuanya tahu tentang kejadian tadi.

"Yakin mau lanjut?"

"Lanjut aja. Ntar lagi juga ngantuknya ilang," celetuk Aludra. "Tapi persoalan murid tadi, yakin itu bukan murid Arcthurus?" tanyanya kembali ke topik.

Ace mengangguk pelan. "Ayah udah crosscheck ulang, nyatanya gak ada murid yang namanya Luna Darmawangsa. Setelah kakeknya Arlo ketangkap, Ayah baru sadar itu dan tiba-tiba aja dia ngilang tanpa jejak sedikit pun," terusnya.

"Pak Carlos ada fotonya?"

Disodorkan foto yang dimintanya. Perempuan berambut panjang lurus menutupi bagian logo sekolahnya. "Ini seragam Arcthurus dulu, sembilan tahun yang lalu. Setelah kejadian, Ayah ngubah status Arcthurus jadi SMA negeri, bukan swasta lagi," jelasnya meluruskan.

"Dia sangat ... muda," penggal Kai.

"Itu masalahnya. Ayah bisa kira kalo umurnya juga bukan umur yang wajar untuk ukuran anak SMA."

"Perubahan seragam itu ada hubungannya dengan kasus ini?" tanya Rio.

"I ... iya." Ace membenarkan. "Ternyata mirip dengan SMA Holanz," beritahunya.

Kai tersentak. "SMA Holanz yang kebakaran 2002 itu?" tanyanya memastikan. Mendapat anggukkan dari Ace, ia kembali berujar, "Gue pernah denger dari bokap gue kalo gak ada korban yang selamat waktu kebakaran itu."

"Yang bener lo?" tanya Aludra ikut terkejut. "Gak mungkin yang diliat Pak Carlos itu hantu," sangkalnya.

"Gue juga gak percaya itu. Kalian harus liat ini." Ace menyodorkan daftar tabel berisikan nama. Ada satu nama yang dilingkari dengan spidol merah. "Ini daftar murid pada tahun itu di SMA Holanz. Nama Luna Darmawangsa, di sekolah disana," beritahunya.

Cassiopeia : Nayanika ✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora